Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
88
BAB VII
PENUTUP
28. Kesimpulan. Dari uraian dan pembahasan di atas, dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan strategis yang berpengaruh, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Kelompok separatis Papua masih meluncurkan isu-isu strategis terutama di
luar negeri untuk menarik perhatian internasional dengan mengangkat isu
keabsahan Pepera, kegagalan otonomi khusus dan pemekaran wilayah yang salah
kaprah, pelanggaran HAM, isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan,
ketidakadilan dan kondisi kesehatan yang buruk (5K). Masih terjadi perbedaan
persepsi yang sangat mendasar antara pemerintah dengan masyarakat Papua
terkait proses integrasi Papua kedalam NKRI melalui Pepera, sehingga timbul
distrust antara pemerintah pusat dengan masyarakat Papua.
b. Permasalahan di Papua pada hakekatnya berakar pada keinginan sebagian
kecil kelompok mayarakat untuk memisahkan diri dari NKRI yang telah terstruktur
dalam OPM (Organisasi Papua Merdeka) sejak jaman penjajahan Belanda. Cara
yang ditempuh antara lain mempolitisir ketidakpuasan masyarakat atas kondisi
kesejahteraan masyarakat Papua yang selama ini sangat tertinggal bila
dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia untuk dieksploitasi kedalam bentuk
gerakan yang sistematis dan strategis. Taktik yang digunakan saat ini adalah
mengalihkan arena gerakan, dari front bersenjata yang dinilai gagal ke front politik.
Faktor lain adalah belum terwujudnya kesejahteraan yang dapat dirasakan oleh
masyarakat Papua selama integrasinya dengan Indonesia, sedang kekayaan alam
Papua banyak dieksploitir untuk kepentingan pembangunan di Indonesia.
c. Di bawah permukaan isu utama konflik Papua, sebenarnya terdapat masalah
ideologi nasionalisme Indonesia dan representasi keindonesiaan di Papua. Selama

