Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
89
kehidupan yang harmonis dalam rangka memupuk dan memelihara
persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban, untuk bangsa dan
negara dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
b. Pembinaan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat dalam mencegah terorisme, sebagai sebuah konsepsi
yang diterapkan pelaksanaannya hams lebih terintegratip yang
membutuhkan suatu kerjasama secara menyeluruh. Seiain kualitas
dan kuantitas aparat yang telah dibentuk pemerintah juga perlu
adanya dukungan terhadap kepedulian masyarakat, karena dengan
melibatkan masyarakat pencegahan secara dini terhadap seluruh
aksi yang terkait dengan kegiatan terorisme dapat dengan mudah
diatasi. Indonesia terdapat keragaman budaya, agama, suku, yang
ada dalam kelembagaan kemasyarakatan, lembaga-lembaga ini
telah tumbuh dan berkembang dalam komunitas-komunitas
masyarakat, dengan nilai-nilai sosial budaya yang positif dalam
membangun kesadaran akan pentingnya memelihara keamanan
bersama, guna meningkatkan daya tangkal dan daya cegah
masyarakat terhadap kejahatan terorisme. Pemimpin agama dan
tokoh-tokoh masyarakat hams memberi pemahaman yang tepat
mengenai ajaran agama. Pelaksanaannya membutuhkan proses
panjang namun secara bertahap hams dilaksanakan pembinaan
untuk menjaga eksistensi negara, jika terlambat maka akan menjadi
ancaman negara secara nyata. Pelibatan masyarakat dengan
kelembagaannya seiain untuk mencegah meluasnya indoktrinasi
ajaran sesat, temtama yang mengatasnamakan agama, sekaligus
memutus mata rantai perekmtan teroris bam. Komunitas masyarakat
yang memiliki kelembagaan sendiri, dengan nilai-nilai yang
mengatur kehidupannya menjadi relasi sinergitas pemangku
kepentingan dalam mendeteksi, mengantisipasi sejak dini, dan
melakukan aksi pencegahan berbagai bentuk potensi ancaman.

