Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
- 35-
mundur saat terpilih, tentu ini semata-mata karena strategi
menarik suara (Votegetter).
9) Kinerja anggota DPR rendah. Sistem multipartai
ekstrem, mengakibatkan capaian produk legislasi rendah,
Sebab semakin banyak tarik ulur kepentingan parpol yang
hams diakomodasi bukan justru untuk kepentingan publik.
Justm yang meningkat pada DPR hasil 2009 ini adalah jumlah
anggotanya yang terjerat kasus hukum. Berdasarkan catatan
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), kinerja
legislasi DPR pada 2011 hanya menghasilkan 24 undang-
undang dari target 93 (26 persen).53 Dari pencapaian yang
sangat sedikit inipun beberapa produk DPR dibatalkan oleh
Makamah Konstitusi misalnya undang-undang tentang otonomi
kampus dan BP migas. Hal ini menunjukkan kualitas produk
DPR masih rendah. Pencapaian yang rendah ini ditambah
dengan banyaknya kasus hukum jelas menunjukkan kualitas
kinerja anggota DPR sangat rendah. Perlu perubahan sistem
Pemilu yang menjamin perbaikan kualitas anggota DPR yang
terpilih.
10) Parpol menjadi calo politik. Banyak partai akibat sistem
Pemilu proporsional menyebabkan banyak partai terutama
dengan jumlah suara yang kecil hanya akan menjadi calo
politik. Setiap Pemilu kada di tingkat propinsi dan
kabupaten/kota banyak partai yang tidak mencalonkan
kadernya sendiri untuk ikut pilkada karena tidak memiliki tokoh
yang kuat dan tidak cukup dana kampanye, maka yang terjadi
partai menjadi calo untuk mencalonkan tokoh diluar partai
dengan imbalan kompensasi bagi partai dan pengurusnya.
S3http://www.hukumonline.com/berita/baca/[t4f61e8f443d6b/kineria-leQislasi-rendah-karena-
dpr-malas-beroikir. Jum.at tanggal 3 Mei 2013 pukul 04.15.

