Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
75
masyarakat harus terus dikelola meski tidak ada konflik.29 Pecegahan
terhadap perkembangan radikalisme harus dilaksanakan dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada. Masing-masing pihak
harus dapat melaksanakan fungsi sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya yang diatur oleh undang-undang. Apabila penanganan yang
dilakukan tidak tepat sasaran maka akan berimbas semakin tidak
terkendalinya aksi radikalisme yang dilakukan. Oleh karena itu diperlukan
suatu konsepsi pencegahan radikalisme secara komprehensif yang
dilakukan mulai, dari kebijakan, strategi dan upaya yang dilakukan
khususnya oleh Kowil TNI AD. Dengan adanya peraturan yang baku,
ketersediaan personil yang profesional dan sarana yang memadai serta
dukungan masyarakat dan sinergitas antar instansi pemerintah maupun
masyarakat maka peran Kowil TNI AD dalam mengatasi pencegahan
radikalisme akan dapat membuahkan hasil yang optimal baik dalam
pendekatan keamanan maupun pendekatan kesejahteraan.
25. Kebijakan
Proses pencegahan yang dilakukan membutuhkan kebijakan yang
menyeluruh dan mengikat bagi seluruh stakeholders. Kebijakan yang
dilakukan harus dapat dilaksanakan mulai dari hulu dan hilir dan
menjelaskan secara garis besar pihak-pihak terkait dalam melaksanakan
tugas pencegahan aksi radikalisme secara mendetail. Hal ini disebabkan
kebijakan tersebut akan dijadikan sebagai pedoman dalam proses
pencegahan radikalisme yang komprehensif. Untuk meningkatkan peran
Kowil TNI AD sebagai salah satu komponen dalam pencegahan
radikalisme maka perlu dirumuskan kebijakan berupa “Revitalisasi Peran
Kowil TNI AD dalam Pencegahan Radikalisme”.
Rumusan kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan
sumbang saran dalam melaksanakan pencegahan terhadap aksi
radikalisme yang terjadi di Indonesia. Selanjutnya rumusan kebijakan
tersebut diharapkan dapat menjadi dasar dalam menyusun suatu konsepsi
29 Pengarahan Presiden kepada seluruh Gubernur, Pangdam, Kapolda, Walikota, Bupati
pada acara Penyerahan Data Agregat Kependudukan (DAK), Hotel Sahid Jakarta,
27 Desember 2012.

