Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
33
Terbatasnya fasilitas kesehatan di Papua dan Papua
Barat juga mengakibatkan buruknya tingkat kesehatan
penduduk Papua. Di seluruh Tanah Papua, hanya terdapat
duabelas rumah sakit pemerintah, enam rumah sakit swasta,
213 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 940
Puskesmas pembantu (Pustu) dan 200 balai pengobatan.
Hampir 90% desa di Papua tidak memiliki akses bagi
pelayanan kesehatan, yang paling sederhana seperti
Puskesmas pembantu dengan mantri dan bidan. Dalam hal
ini ketersediaan Dokter masih merupakan kemewahan,
padahal jarak terdekat dengan rumah sakit 75 km. Jadi yang
dapat mereka akses biasanya hanya Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu)22.
Hampir 65% dari total populasi di Papua mendatangi
Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas belum dilengkapi dengan fasilitas yang memadai
yang sesuai dengan minimal standar pelayanan kesehatan
nasional23. Penyakit-penyakit yang dihadapi oleh penduduk
Papua merupakan penyakit mematikan seperti malaria, ISPA
dan HIV/AID. Papua dan Papua Barat merupakan endemik
malaria dan HIV/AIDS. Pada tahun 2003 tercatat 14.392
orang terinfeksi HIV/AIDS, 68% nya adalah penduduk asli
Papua, 22% penderita merupakan penduduk non Papua dan
sisanya adalah high risk community groups. Pada sepuluh
tahun yang lalu (tahun 2003) dari 1454 kasus, 913 mengidap
HIV positif, 541 memiliki AIDS dan 224 meninggal. Yang
memprihatinkan adalah, kebanyakan penderitanya berada
pada kelompok usia produktif (20-49 tahun)24.
22) Ibid
23 ) Kajian Kebutuhan Papua : Ringkasan Temuan dan Pengaruh terhadap Perumusan Program
Pembangunan, UNDP, Agustus 2005, him. 25
24) Analisa Pengeluaran Publik Papua: Sebuah Tinjauan Umum, 2005.

