Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

36

         masih sangat terbatas sehingga masyarakat sulit berinteraksi
         dengan masyarakat diwilayah lainya yang sudah lebih maju. Untuk
         pemberdayaan masyarakat diwilayah ini membutuhkan pendekatan
         sosial budaya dalam melakukan pembangunan semua aspeknya.

13. Implikasi belum optimalnya penanganan masalah diwilayah
perbatasan darat Papua terhadap Nasionalisme dan Ketahanan
nasional.

         a. Implikasi belum optimalnya penanganan masalah diwilayah
         perbatasan darat Papua terhadap nasionalisme.

                  1) Penanganan masalah diperbatasan memerlukan
                  sinergitas dari semua pemangku kepentingan baik Lembaga
                  pemerintah maupun non pemerintah. Karena masalah yang
                  satu pasti akan terkait dengan masalah yang lainnya. Peran
                  pemimpin formal maupun informal dalam masyarakat
                  diwilayah perbatasan akan sangat berpengaruh didalam
                  menangani masalah diperbatasan. Bagi masyarakat diwilayah
                  perbatasan darat Papua secara umum masih sangat
                  memegang teguh hukum sosial/adat meskipun ada
                  keharusan untuk mematuhi semua produk hukum pemerintah.
                  Pada kenyataannya justru hukum sosial/adat inilah yang
                  memiliki nilai memaksa kepatuhan setiap warga masyarakat
                  terhadap aturan yang kebanyakan tidak tertulis. Berkaitan
                  dengan hal ini maka untuk menangani permasalahan
                  diwilayah perbatasan Papuan perlu memberdayaan peran
                  dari Lembaga non pemerintah seperti Gereja, Dewan Adat,
                  dan Tokoh adat disamping tugas dan fungsi dari lembaga
                  pemerintah formal. Akibat kurang diperankannya lembaga
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13