Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
37
non pemerintah tersebut akan menumbuhkan sikap apatisme
masyarakat terhadap pemerintah.Akan ada kesenjangan
pemikiran dalam kehidupan menegara dan menurunkan rasa
nasionalisme masyarakat wilayah perbatasan Papua.
2) Kualitas Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan.
Tingkat pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat
diperbatasan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas
SDM masyarakat perbatasan. Rendahnya kualitas SDM akan
mempengaruhi daya respon masyarakat pada semua
program pembangunan .kebijakan dan peraturan
perundangan yang dibuat oleh pemerintah dan berlaku dalam
kehidupan menegara. Ketidak mampuan ini akan berdampak
kepada kurangnya pemahaman terhadap peraturan sehingga
cenderung melakukan pelanggaran, contohnya pelintas batas
tradisional. Apabila pola penanganannya disamakan dengan
pelaku pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat yang
berpendidikan, maka akan menimbulkan permasalahan barn
seperti sikap antipati terhadap pemerintah sehingga
berpengaruh pada lunturnya jiwa nasionalisme masyarakat
diperbatasan kepada NKRI.
3) Kondisi sosial budaya masyarakat perbatasan yang
beragam.
Kondisi alam yang sangat ekstrem dan masih belum
terbangun fasilitas dan infra struktur yang memadai diseluruh
wilayah perbatasan telah menyebabkan masyarakat terisolasi
dan sulit menerima perubahan. Masyarakat terpecah-pecah
sesuai dengan kondisi alamnya , ada masyarakat gunung,
masyarakat pantai dan dataran yang memiliki adat istiadat
dan karkteristik yang beragam. Terkait hal tersebut maka

