Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
26
10. Tinjauan Pustaka.
a. DR Syamsul Maarif Msi. dkk dalam bukunya
“Perencanaan Kontinjensi Menghadapi Bencana” Edisi Kedua
April 2011.19
Dalam teori global bencana, pada umumnya perencanaan
kontijensi menghadapi bencana disusun dalam 5 jenis tahapan
rencana yang perlu dilakukan sbb :
1) Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster
Management Plan). Disusun pada kondisi normal yang
bersifat prakiraan umum, dengan cakupan kegiatan
luas/umum meliputi semua tahapan/bidang kerja
penanggulangan bencana. Dipergunakan untuk seluruh jenis
ancaman bencana (multi-hazard) pada tahapan Pra, Saat
Tanggap Darurat, dan Pasca-bencana. Pelaku yang terlibat
semua pihak yang terkait. Waktu yang tersedia cukup
banyak/panjang. Sedangkan sumberdaya yang diperlukan
masih berada pada tahap "Inventarisasr.
2) Rencana Mitigasi (Mitigation Plan). Disusun pada
kondisi normal. Berisi tentang berbagai ancaman, kerentanan,
sumberdaya yang dimiliki, pengorganisasian dan peran/fungsi
dari masing-masing instansi/pelaku. Dipergunakan untuk
beberapa jenis ancaman bencana (multi-hazard). Berfungsi
sebagai “Panduan atau arahan” dalam penyusunan rencana
sektoral. Kegiatannya terfokus pada aspek pencegahandan
mitigasi. Tidak menangani kesiapsiagaan.
3) Rencana Kontinjensi (Contingency Plan). Disusun
sebelum kedaruratan/kejadianbencana. Sifat rencana terukur.
Dengan cakupan kegiatan spesifik, dititik-beratkan pada
kegiatan untuk menghadapi keadaan darurat. Dipergunakan
untuk 1 (satu) jenis ancaman(s/7?g/e hazard). Pelaku yang
terlibat hanya terbatas sesuai dengan jenis ancaman
19 Syamsul Maarif, Dr, Msi, April 2011, “Perencanaan Kontijensi Menghadapi Bencana”
Edisi Kedua, Jakarta. Bab II.

