Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

36

komponen yang terlibat dalam penyusunan rencana kontijensi
sebagai berikut:

         1) Tahap Pra Bencana.

                  a) Turut dalam penyusunan konsep Rencana
                  Penanggulangan Bencana (Disaster Management
                  Plan). Yang disusun pada kondisi normal yang bersifat
                  prakiraan umum, dipergunakan untuk seluruh jenis
                  ancaman bencana (multi-hazard) pada tahapan Pra,
                  SaatTanggap Darurat, dan Pasca-bencana

                  b) Turut dalam penyusunan konsep Rencana
                  Mitigasi (Mitigation Plan). Disusun pada kondisi
                  normal. Dipergunakan untuk beberapa jenis ancaman
                  bencana (multi-hazard). Berfungsi sebagai “Panduan
                  atau arahan” dalam penyusunan rencana sektoral.
                  Kegiatannya terfokus pada aspek pencegahan dan
                  mitigasi.

                  c) Turut dalam penyusunan konsep Rencana
                  Kontinjensi (Contingency Plan). Disusun sebelum
                  kedaruratan/kejadian bencana. Sifat rencana terukur.
                  Dengan cakupan kegiatan spesifik, dititik-beratkan
                  pada kegiatan untuk menghadapi keadaan darurat.
                  Dipergunakan untuk 1 (satu) jenis ancaman (single
                  hazard).

         2) Tahap Tanggap Darurat. Turut dalam konsep
         penyusunan Rencana Operasi (Operational Plan) yang
         merupakan tindak lanjut atau penjelmaan dari rencana
         kontinjensi, setelah melalui kajian cepat, sifat rencana sangat
         spesifik. Dengan cakupan kegiatan sangat spesifik, dititik
         beratkan pada kegiatan tanggap darurat. Sumberdaya yang
         diperlukan adalah ’’Pengerahan/Mobilisasi”.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11