Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
24
pegawai. Tanpa pelayanan yang komunikatif-simpatik ini,
sulit diharapkan masyarakat akan mendapatkan pelayanan
yang baik. Dan, jika pelayanan dirasakan kurang baik, tidak
tertutup kemungkinan mereka (warga masyarakat) akan
mencari pelayanan yang lebih baik di tempat lain.
Contoh kasus berikut ini mungkin bisa memperjelas betapa
komunikasi empatik sangat dibutuhkan. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa saat ini, banyak kelompok masyarakat
Indonesia yang lebih memilih berobat ke Malaysia daripada
di negeri sendiri. Mengapa demikian? Alasannya banyak.
Antara lain, karena pelayanan kesehatan di negeri jiran itu
dianggap lebih bagus. Selain itu, pasien yang berobat disana
dan keluarganya mendapatkan kepastian diagnosis penyakit
yang diderita oleh pasien yang tengah berobat. Para pasien
akan dilayani dengan profesional dan penuh perhatian. Hal
ini berbeda dengan pelayanan kesehatan yang ada di negeri
sendiri, yang mana di banyak benak masyarakat sendiri
identik dengan pelayanan ala kadarnya dan juga petugas
kesehatan yang judes.24 Jika sudah demikian, bagaimana
bisa bersaing dengan negeri jiran itu?
9. Landasan Teori
a. Teori Komunikasi Politik oleh Hafield Cangara
Komunikasi politik sebagai body o f knowledge terdiri atas
berbagai unsur, yakni: sumber (komunikator), pesan, media
atau saluran, penerima dan efek (Nimmo: 1978, Mansfield
dan Weaver: 1982 dalam Dahlan, 1990). Sedangkan menurut
Hafield Cangara (2009: 37-41) dalam bukunya Komunikasi
Politik:
24 http://sinarharapan.co/index.php/news/read/24543/ke-malaysia-mereka-memilih-
berobat.html (diunduh pada 17 Juli 2014, pk. 01.53 WIB)

