Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
30
kerawanan, karena timbulnya gesekan, kecemburuan dan intoleransi. Sebagai
contoh kasus, kondisi dapat ditemukan terjadi pada daerah yang penduduknya
terdiri atas warga asli dan pendatang, komunitas asli dan para transmigran,
serta banyaknya perusahaan swasta yang kurang memberdayaan masyarakat
lokal.
Perlu disadari bahwa perancangan RTRW selama ini belum mampu
mengakomodasi semua kepentingan secara optimal, secara hirarkis, maupun
lintas sektoral, termasuk dengan aspek pertahanan keamanan daerah
sehingga muncul ketidakselarasan dengan RUTR (Rencana Umum Tata
Ruang) Wilayah Pertahanan di tingkat Kodam. Tugas pemberdayaan wilayah
pertahanan yang idealnya diarahkan untuk menunjang fungsi pertahanan dan
keamanan, serta mendukung pemerintah dalam penataan wilayah guna
mendukung pembangunan nasional yang diorientasikan guna mencapai
kesejahteraan akhirnya menjadi terkendala.
Saat ini penataan ruang dan wilayah dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan fungsi tentorial pertahanan juga masih tedihat tumpang-
tindih. Hal ini antara turut dilatarbelakangi oleh pemisahan peran TNI dan
Polri, berlarut-larutnya pembahasan terkait RUU Keamanan Nasional, serta
dinamika yang terjadi selama pelaksanaan otonomi daerah. Kerancuan
konsep antara pertahanan dan keamanan ini akhirnya menimbulkan dualisme
di tingkat lapangan. Kewenangan Komando Kewilayahan untuk menangkal
ancaman dari dalam negeri kerap tumpang tindih dengan tugas polisi untuk
menjaga keamanan. Bahkan kerancuan tersebut kerap bermuara pada konflik
antara kepolisian dan TNI. Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa belum
adanya sebuah konsep pemberdayaan wilayah pertahanan yang sifatnya
komprehensif, integral dan sinergis, yang melibatkan berbagai stakeholder di
dalamnya.
Optimalisasi pemberdayaan wilayah dalam konteks penataan ruang
dan pengelolaan wilayah geografis juga menghadapi sejumlah persoalan
strategis di wilayah perbatasan. Indonesia memiliki daerah yang sangat tuas
sehingga daerah perbatasan menjadi sangat rawan dan sulit terkontrol.

