Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
2 1. Kondisi Pembangunan Pertanian Yang Diharapkan
a). Pembangunan Pertanian Yang terintegrasi dari hufu sampai hilir
Secara gamblang dapat dikemukakan bahwa pembangunan pertanian
yang diharapkan adalah pembangunan pertanian yang dilakukan secara
utuh, integral, komprehensif, dan holistik. Pendekatan tersebut dengan
Agribisnis, artinya pembangunan pertanian yang meiiputi seluruh aspek
dari hulu sampai hilir secara terpadu, serasi dan seimbang. Orientasi
pembangunan tidak hanya untuk melengkapi atau menyediakan sarana
produksi seperti bibit/benih, pupuk, obat-obatan, alat mesin pertanian dan
lain-lain tetapi juga sekaligus kegiatan pada on farm, kegiatan
pengolahan guna meningkatkan nilai tambah, dan selanjutnya program
pemasaran dan supporting system agar usaha tersebut dapat
menguntungkan masyarakat terutama petani.
Pembangunan pertanian ke depan adalah terwujudnya suatu program
yang terintegrasi untuk memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis
yang mencakup usaha di bidang agribisnis hulu, on farm, hilir dan usaha
jasa pendukungnya. Tentu saja pencanangan demikian membutuhkan
waktu, tenaga, maupun biaya, Namun target pencapaiannya harus
dengan jelas terdeskripsikan. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan
kepedulian semua pemamgku kepentingan di bidang pertanian, seperti
dalam kegiatan: (a) Pengembangan diversifikasi usahatani, melalui
pengembangan usahatani dengan komoditas bernilai tinggi dan
pengembangan kegiatan off-farm untuk meningkatkan pendapatan dan
nilai tambah, (b) Peningkatan nilai tambah produk pertanian dan
perikanan melalui peningkatan penanganan pasca panen, mutu,
pengolahan hasil dan pemasaran dan pengembangan agroindustri di
perdesaan, (c) Pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur pertanian
dan perdesaan, melalui perbaikan jaringan irigasi dan jalan usahatani,
serta infrastruktur perdesaan lainnya. Peningkatan akses terhadap
sumberdaya produktif, terutama permodalan, (d) Pengurangan hambatan

