Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

BAB II
                                      LANDASAN PEMIKIRAN

 6. Umum

           Kemiskinan merupakan fenomena yang nyaris terdapat pada semua
golongan negara. Kemiskinan tidak saja tumbuh dan berkembang dalam
sistem negara miskin tetapi juga menjadi ancaman bagi negara maju.
Ancaman tersebut disebabkan karena kemiskinan bukanlah faktor otonom
yang muncul dengan sendirinya dalam sebuah negara, tetapi sering kali
juga karena dampak atau pengaruh dari faktor lainnya, seperti pilihan
kebijakan pembangunan oleh pemerintah. Oleh karena itu, kemiskinan
selalu memiliki beragam wajah karena berkaitan dengan berbagai faktor
dan sektor kehidupan sosial dan politik pada suatu negara. Rumitnya
mendiskusikan persoalan kemiskinan ini berakibat banyaknya teori atau
pandangan yang berkembang dalam studi kemiskinan. Penelitian ini akan
mengetengahkan beberapa konsep kunci dalam membincangkan
persoalan kemiskinan tersebut dalam berbagai pandangan.

          Encyclopedia o f World Poverty (2006) mendefinisikan kemiskinan
sebagai keadaan kekurangan di mana individu tidak cukup makanan,
perumahan, pakaian, perawatan medis dan barang-barang dasar lainnya
untuk mempertahankan standar hidup yang layak. Menurut Johnson and
Schwartz (1991), kemiskinan dapat didefinisikan dari sudut pandang
ekonomi sebagai kurangnya pendapatan setiap orang dalam memenuhi
kebutuhan dasar mereka yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal,
transportasi dan perawatan medis. Ketersediaan sumber penghasilan
dinilai sebagai kunci dari persoalan kemiskinan dan kesejahteraan. Selain
itu, kemiskinan dapat pula didefinisikan secara individual dan kelompok.
Secara individual, kemiskinan menuntut pengukuran yang tergantung pada
masing-masing individu dalam menilai dirinya. Secara kelompok,

                                                         10
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13