Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
27
di Aceh yang menimbulkan kecurigaan tentang adanya upaya intelijen
asing pada 22 Mei 2014, menujukkan lemahnya peralatan intelijen
Indonesia dan hal ini patut diwaspadai.36 Dengan demikian suatu kegiatan
intelijen negara tanpa didukung oleh personel intelijen yang profesional,
dana yang mencukupi dan peralatan intelijen yang handal, maka kegiatan
intelijen akan tumpul.
Adanya permasalahan tersebut menjadikan Institusi Intelijen dalam
hal ini adalah Badan Intelijen Negara dewasa ini menghadapi berbagai
kendala, yaitu bagaimana intelijen dapat menerima informasi tentang
semua gerak dan dinamika masyarakat dengan segala aspirasi dan
kehendaknya, sehingga mampu bertindak secara cepat dalam rangka
mewujudkan stabilitas keamanan. Terjadinya berbagai ancaman di bidang
ipoleksosbudhankam, yaitu masuknya idiologi selain idiologi Pancasila
seperti idiologi kapitalis yang mempengaruhi sosial dan budaya kehidupan
bermasyarakat; pemiiukada, pemilihan umum legislatif dan presiden/waki!
presiden secara langsung yang banyak menimbulkan konflik sosial;
Terjadinya persaingan bebas dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok kuat mengakibatkan ekonomi kerakyatan tidak berkembang,
sehingga rakyat semakin miskin dan jauh dari sejahtera; Peredaran
narkoba, pornografi yang membuat ahlak pemuda/pemudi menjadi
merosot; Lemahnya kepastian hukum yang berakibat tidak saja pada
penegakkan hukum tetapi juga berpengaruh pada bidang ekonomi, karena
enggannya para investor menanamkan modalnya di Indonesia; serta aksi
terrorisme, separatisme, kerusuhan massa berunsur SARA, dan
radikalisme Islam yang membuat masyarakat tidak aman. Kesemuanya
itu, mengakibatkan institusi intelijen disorot dan dikritik berbagai pihak.
Jajaran Intelijen dinilai tidak mampu melakukan deteksi dini terhadap
berbagai ancaman tersebut.
Mengingat kejadian berlingkup nasional, maka baik secara
langsung maupun tidak langsung, sorotan dan kritikan tersebut ditujukan
kepada Badan Intelijen Negara sebagai pengemban tugas intelijen tingkat
36 Penjelasan Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan, Mayjen Hartind Asrin, pada 23 Mei
2014, .kepada SK. Republika

