Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
69
Peningkatan kerjasama ekonomi ini antara lain ditandai dengan
semakin meningkatnya nilai ekspor, terciptanya sistem perbankan yang
lebih mempermudah akses perdagangan antara negara di wilayah Asia
Pasifik dan juga semakin terbukanya lapangan pekerjaan antara
negara-negara Asia Pasifik. Dengan adanya AFTA ini, mau tidak mau
Indonesia harus menyiapkan piranti dan sumber daya manusia yang
memiliki daya saing dan ketahanan ideologis sehingga tetap berpikiran
dan berpijak pada kepentingan nasional, termasuk dalam
keterlibatannya di ASEAN.
Hubungan bilateral antara negara-negara Asia Pasifik dalam
kerangka membangun kerjasama ekonomi, telah memunculkan pula
kerjasama untuk melakukan pembangunan bersama wilayah region,
seperti pembangunan bersama wilayah Singapura, Johor (Malaysia)
dan Riau (Indonesia) yang lebih dikenal dengan pembangunan Sijori.
Selanjutnya kerjasama di wilayah region bukan hanya kerjasama
ekonomi, namun berkembang ke arah hubungan kerjasama di berbagai
bidang seperti hubungan kebudayaan, sosial, keamanan dan Iain-lain.
Kondisi tersebut di satu sisi akan membuka peluang bagi bangsa-
bangsa Asia Pasifik untuk meningkatkan kemakmuran negara masing-
masing, tetapi di sisi lain perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap
kemungkinan banyak terjadinya konflik ekonomi dan politik karena
bentuk kepentingan banyak negara.
Berbagai benturan kepentingan tersebut antara lain : pertama,
disebabkan karena secara geografis wilayah Asia Tenggara dan Asia
Timur berbeda-beda dan dimanifestasikan pada pandangan geopolitik
dan geostrategik yang berbeda-beda pula. Kedua, tidak adanya
keseimbangan jumlah penduduk yang sangat besar dengan jumlah
sumber daya alam masing-masing negara di kawasan itu. Ketiga,
kemajemukan ideologi yang dianut oleh negara-negara di kawasan Asia
Tenggara dan Asia Pasifik menimbulkan perbedaan pandangan dan
kepentingan yang akibatnya dapat memuncak pada persengketaan
antar negara di kawasan masing masing dan keempat, kemajemukan

