Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

64

     isu tersebut dengan bantuan perkembangan ilmu pengetahuan dan
     teknologi telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan pada
     lingkungan strategik regional dan nasional.

          Di awal abad ke-21 ini, proses pergeseran kekuatan global ini
     ditandai oleh lima kecenderungan utama, yakni (1) berlanjutnya
     hegemoni dan keutamaan (primacy) AS; (2) fenomena kebangkitan
     China; (3) revitalisasi peran keamanan Jepang; (4) tampilnya India
     sebagai aktor global potensial; dan (5) kecenderungan berlanjutnya
    dominasi peradaban barat. Dari kelima kecenderungan itu, kebangkitan
     RRC merupakan fenomena yang sangat penting sebagai key driver bagi
     proses power shift tersebut. Seperti dikatakan oleh David Shambaugh,
    “struktur kekuatan dan parameter interaksi yang telah menjadi ciri
    hubungan internasional di kawasan Asia selama setengah abad lalu,
    sekarang ini sedang dipengaruhi secara fundamental, antara lain, oleh
    meningkatnya kekuatan ekonomi, militer dan pengaruh Politik China,
    serta posisi diplomatik dan keterlibatan negara itu dalam institusi
    multilateral regional”. Oleh karena itu, karakteristik hubungan antar
    negara besar dalam dekade mendatang akan diwarnai oleh respons
    terhadap kebangkitan China ini.60

         Perkembangan selama sepuluh tahun belakangan ini menunjukkan
    bahwa dinamika hubungan antar kekuatan-kekuatan besar, khususnya
    antara AS, China dan Rusia, ditandai oleh pola-pola hubungan
    kompetitif dan kooperatif sekaligus. Proses transisi dari unipolar
    moment pasca perang dingin merupakan alasan utama dari
    berhimpitnya dua karakter kontradiktif ini. Struktur politik internasional
    yang senantiasa mengalami penyesuaian-penyesuaian struktural global
    (global structural adjustmentsj. 61

         Selain perubahan peta kekuatan dan aliansi militer, globalisasi juga
    membangun blok-blok kerjasama perdagangan dan ekonomi pasar,

611 lRbiidzal Sukma, 2007, “Dinamika Politik Global, Keamanan Internasional dan Peran

     Indonesia” paper disampaikan pada Seminar Memaknai Peran Indonesia Sebagai
    Anggota Tidak Tetap DK-PBB, Deplu-RI, Jakarta, 30 Januari 2007.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13