Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

67

demokratisasi, sering dipakai negara-negara maju, terutama Amerika
Serikat dengan standar ganda. Pada hal-hal yang berkaitan dengan
kepentingan mereka, secara serta merta demokrasi ditegakkan, melalui
berbagai instumen mulai dari preventif sampai dengan yang represif,
namun bila tidak berkaitan dengan kepentingan mereka, seolah-olah
demokrasi diabaikan begitu saja. Kondisi ini telah mempengaruhi politik
internasional, terutama peranan PBB dalam mengatur tatanan politik
internasional.

     Berbagai kecenderungam global tersebut, selain memberikan
dampak positif pada perkembangan negara-negara di dunia, juga
memberikan dampak negatif pada tatanan kehidupan dunia. Pada
aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan keamanan dominasi negara-
negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Masyarakat Ekonomi
Eropa (MEE) telah menyebabkan berbagai kepincangan pada
hubungan antara negara-negara maju dengan negara-negara
berkembang. Berbagai kepincangan ini menimbulkan ketidakadilan
pada aspek-aspek tersebut.

     Kondisi politik yang tidak seimbang telah menciptakan rasa
ketidakadilan pada beberapa negara. Berbagai ketidakadilan yang
tercipta dalam tatanan internasional, telah memunculkan pula garakan-
gerakan yang menentang Amerika Serikat dan Sekutunya dengan
memakai berbagai cara, bahkan lebih mengarah pada gerakan
radikalisme yang memakai kekerasan sebagai instrumen satu-satunya
dalam melawan donimasi Amerika Serikat dan sekutunya. Gerakan ini
menunjukan indikasi ke arah munculnya terorisme dunia. Dinamika
keamanan dunia pun semakin tinggi, yang memerlukan penanganan
bersama negara-negara di dunia. Hal ini telah melahirkan pemikiran
baru tentang perlunya keamanan bersama, mengingat berbagai
tantangan, hambatan dan gangguan (THG) bukan lagi menjadi
persoalan suatu negara, tetapi menjadi persoalan bersama negara-
negara di dunia.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16