Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

27

             Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang semakin meningkat karena
      ditunjang oleh potensi sumber daya alam yang dim iliki. Namun eksploitasi sumber
     daya alam lebih dominan dibandingkan eksploitasi kreativitas dan inovasi sumber
     daya manusianya. Dari hasil survey tentang tingkat kreatifitas sumber daya manusia
     di 82 negara yang dilakukan oleh Global Creativity Indexdan dipubiikasikan oleh
      Martin Prosperity Institute menempatkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 81
     dari 82 negara, sesuai Tabel 3.1. Sedangkan posisi Indonesia dalam daya saing
     global menempati peringkat ke 46 dari 142 negara, berdasarkanGlobal
      Competitiveness Report 2011-2012 yang dipubiikasikan oleh World Economy Forum.
      Indeks kreatifitas yang rendah tersebut terkait dengan daya saing nasional, terutama
      pilar kesiapan teknologi dan inovasi. Sedangkan di Asia Tenggara, Indonesia
      menempati peringkat ke-4, sesuai Tabel 3.2.37 Namun kondisi sumber daya manusia
      Indonesia saat ini belum diberdayakan secara optimal dalam pembangunan injasmar
      bidang pertahanan, disebabkan oleh masih rendahnya produktivitas tenaga kerja
      akibat dari rendahnya tingkat pendidikan yang dim iliki.

             Berdasarkan hasil sensus penduduk pada bulan Mei 2011 menunjukkan bahwa
      penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta orang dengan laju pertumbuhan penduduk
      selama tahun 2000-2010 sebesar 1,49 % per tahun, dimana sebagian besar
      penduduk berada pada kelompok umur muda (tipe ekspansif).38 Sedangkan menurut
      data dari Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan DKP selama tahun
      2012, SDM yang berkecimpung di sektor injasmar bidang pertahanan, yaitu: lebih
      dari 6% tidak tam at SD, 45% lulusan SD, untuk pendidikan setingkat SLTP sebesar
      24%, sisanya adalah lulusan SMU dan sarjana.39 Berdasarkan data diatas
      menunjukkan betapa rendahnya sumber daya manusia yang kita miliki saat ini
      secara kualitas. Hal ini mengakibatkan sebagian besar sumber daya manusia yang
      bekerja pada injasmar bidang pertahanan masih banyak menggunakan tenaga ahli
      asing sebagai tenaga ahlinya.

      c. Pembangunan Kemampuan dan Pemberdayaan Injasmar bidang
       Pertahanan.

              Industri pertahanan Indonesia saat ini sudah memasuki pasar Asia, di sisi lain
      negara-negara di Eropa mulai memperhitungkan industri pertahanan Indonesia

37http://pena.gunadarma.ac.id/indonesia-tidak-kreatif-setuju/ diakses 24 September 2013, pukul 23.59 W IB.
^Dephan Rl, Sistem Pembinaan Manajemen Sumdanas Untuk Kepentingan Hanneg, hal 16-17.
39 http://www.blogspot.com/2010/04/membangun-sektor-kelautan-dan-pertahanan. diakses 25 September
2013, pukul 21.29 WIB.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18