Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

17

           manusia yang pating utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari
           hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara
           Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk
           mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kemudian bahwa
          negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan
          pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi
          seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga
          perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan
          Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber
          daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Sebagai negara dengan jumlah
          penduduk yang besar dan di sisi lain memiliki sumber daya alam dan
          sumber pangan yang beragam, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan
          pangannya secara mandiri dan berdaulat.

9. Landasan Teori

         Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan penulisan pemberdayaan
potensi wilayah ini, pendekatan teorinya adalah teori geografi dan geopolitik.

         a. Teori Geografi.

                   Menurut Karl Ritter bahwa geografi mempelajari bumi sebagai
         tempat tinggal manusia. Dalam konsep itu, sebagai tempat tinggal
         manusia berkenaan dengan ruang yang memiliki struktur, pola, dan
         proses yang terbentuk oleh aktivitas manusia. Selain itu konsep “tempat
         tinggal manusia” tidak hanya terbatas pada permukaan bumi yang
         ditempati oleh manusia, tetapi juga wilayah-wilayah permukaan bumi
         yang tidak dihuni oleh manusia sepanjang tempat itu penting artinya bagi
         kehidupan manusia. Bertitik tolak pada pemikiran itu studi geografi
         meliputi segala fenomena yang terdapat dipermukaan bumi, baik alam
         organik maupun alam anorganik yang ada hubungannya dengan
         kehidupan manusia, gejala organik dan anorganik itu dianalisis
         peyebarannya, perkembangannya, interelasinya, dan interaksinya.
         Sebagai suatu bidang ilmu, geografi selalu melihat fenomena dalam
         konteks ruang secara keseluruhan. Gejala dalam ruang diperhatikan
   10   11   12   13   14   15   16   17