Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
kesejahteraan ekonomi, yang memang dimiliki oleh organisasi
tersebut dari sumber dari dalam maupun luar negeri.14
4) bahwa keberhasilan menarik para tokoh Jl untuk
meninggalkan organisasi sangat dipengaruhi oleh kepribadian
dari aparat keamanan (Polisi) yang melakukan komunikasi intensif
dengan sasaran (tahanan teroris). Kasus keberhasilan Polri untuk
menarik tokoh Jl, Nasir Abas, ternyata terkait dengan kemampuan
dan sosok pribadi aparat Polri yang diberi tugas melakukan
pendekatan dan komunikasi intensif.
Program deradikalisasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah selama
beberapa tahun terakhir telah f membuahkan hasil konkret yang dapat
dipakai untuk melengkapi dan memperkuat upaya penanggulangan
terorisme di Indonesia dan bahkan menyumbangkan pemahaman ke
dalam (insights) yang sangat berharga bagi kajian lebih mendalam dan luas
tentang terorisme. Pendekatan-pendekatan yang bersifat pribadi, tertutup,
dan menyesuaikan dengan kultur dan sub-kultur jejaring teroris berguna
untuk memahami akar masalah terorisme, khususnya motivasi orang untuk
bergabung, mendukung dan/atau bersimpati terhadap ideologi dan
kelompok teroris seperti Jl. Hal ini penting untuk menghindarkan
generalisasi dalam menganalisa masalah-masalah terkait dengan terorisme
yang sangat kompleks. Pendekatan pribadi akan memberikan nuansa-
nuansa khusus yang tidak mungkin diketahui dengan menggunakan
pendekatan lain.15
Deradikalisasi dengan pendekatan pribadi juga memiliki keunggulan
lain, yaitu memahami secara langsung dan dari dekat persoalan-persoalan
yang dihadapi oleh sasaran. Hal ini kan membantu dalam menentukan
taktik- taktik apa yang bisa dipakai untuk membuat anggota kelompok
teroris itu mau bekerja sama atau bahkan meninggalkan kelompoknya atau
minimum tidak bersikap membenci kelompok yang dianggap musuh.16
Karena adanya variasi dalam motif seseorang untuk bergabung dalam
14Bandingkan dengan Abuza, Zachary. "Al-Qaeda Comes to Shouteast Asia," dalam Smith, Paul i. (ed).
Terrorism and Violence in Southeast Asia: Transnational Challenges to State and Regional Stability. New
York: ME Sharpe, 2005, hal. 47.
^Lihat Marc Sageman dalam bukunya mengenai motif-motif yang mendorong seseorang untuk bergaung
dalam organisasi teror. Sageman, M a rc Understanding Terror Network. Philadelphia: University of
Pennsylvania Press, 2004.
16 Kamavian, M . Tito, op. a t., hal. 14.
29

