Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

Ancaman keamanan seperti tindakan terorisme dengan segala motiftiya hams
 diwaspadai oleh setiap peserta didik, karena tindakan terorisme bertentangan dengan semua
 nilai-nilai luhur Pancasila, tidak satupun nilai-nilai instrinsik Pancasiia yang sejalan dengan
 gerakan terorisme dalam menjalankan aksinya.Peserta didik melalui mata pelajaran
 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)mengenal secara jelas bahwa Negara
 Kesatuan Indonesia berdasarkan sikap idealisme Pancasila, menggunakan pola bersahabat,
 damai, hidup berdampingan, dan politik bebas aktif dari pahampaham ideologis
 bangsabangsa lain dalam pergaulan dan hubungan intemasional dengan bangsabangsa lain di
dunia.

        Peserta didik perlu memahami bahwabangsa lainmemiliki paham yang berbeda dengan
Pancasila antara lainpaham (l)Komunisme yang menghendaki persamaan kelas proletariat
digambarkan sebagai kaum bumh tani. Paham ini tidak meyakini adanya Sang Pencipta yang
sudah menentukan garisgaris perbedaan manusia, komunisme bertentangan dengan Pancasila;
(2) Liberalisme, lebih menonjolkan kebebasan/hak hak individu yang cendemng mengarah
pada sikap egosentris, bertolak belakang dengan sifat manusia sebagai makhluk sosial yang
saling berhubungan dan saling memerlukan. Paham ini mengarah pada kesulitan
mempersatukan pendapat, dan akhimya tidak tercapai kata mufakat.Berbeda dengan paham
Pancasila yang mengutamakan mufakat; (3) paham Islam fundamentalis yang mengehendaki
berlakunya syariat Islam di negara Indonesia.

       Dalam proses pembelajaran para pendidik mengenalkan pada peserta didik bahwa
agama mana pun, tidak ada yang mengajarkan bahwa untuk mencapai tujuan dan cita-citanya,
manusia diperbolehkan melakukan upaya dengan berbagai cara yang bertentangan dengan
sifat Ketuhanan Yang Maha Esa, diluar batas kemanusiaan yang adil dan beradab, maupun
yang berakibat pecahnya persatuan bangsa. Ketuhanan Yang Maha Esa berarti mengakui
tiada Tuhan selain Allah yang menegaskan kebenaran yang hakiki, yang menjadi suatu
keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada di langit, di bumi dan di manapun adalah dibawah
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Diberikan pemahaman yang jelas kepada peserta didik
bahwa kebenaran bukan pada diri manusia. Oleh karena itu dalam bertindak apalagi tindakan
itu membunuh manusia atas nama kebenaran, tentulah tidak tepat dan melanggar ajaran
agama. Karena kebenaran yang ditentukan oleh manusia dalam melakukan tindakan
terorisme adalah kebenaran yang subjektif yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.Karena
itu, gerakan terorisme yang seolah olah menegakkan kebenaran mutlak harus diwaspadai
khususnya dalam Sismenas antara lainmelalui program penyelenggaraan pendidikan. Dapat

                                                                                                               10
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13