Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

27

                       Sebelumnya, Polri merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata
             Republik Indonesia (ABRI) yang terkesan militeristik, kaku dan otoriter. Dalam
             praktiknya, Polri lebih mengutamakan penindakan terhadap pelaku kriminal
             daripada upaya yang bersifat perlindungan, pengayoman dan pelayanan
             masyarakat. Sebagai akibatnya, tercipta suatu kondisi dimana Polri berperan
             sebagai subjek, sedangkan masyarakat sebagai objek. Hal ini semakin tampak
             dengan adanya TAP MPR Nomor ll/MPR/1993 tentang Garis Besar Haluan
             Negara yang berkaitan dengan Sistem Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
            Swakarsa, Polri bertugas sebagai ujung tombak terdepan23.

                      Reformasi Polri sebenarnya sudah terjadi pada bulan April 1999, ketika
            Presiden B.J. Habibie mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 2 Tahun
            1999 tentang Langkah-langkah Kebijakan dalam Rangka Pemisahan Polri dan
           ABRI. Kebijakan tersebut kemudian diikuti dengan dikeluarkannya kebijakan
           lain berupa TAP MPR No. VI Tahun 2000 Tentang Pemisahan Polri dan TNI,
           dan TAP MPR No. VII Tahun 2000 Tentang Peran Polri dan TNI. Kebijakan ini
           mengakhiri status Polri di bawah garis komando ABRI selama Orde Baru24.

                     Dalam kenyataannnya, Polmas merupakan komitmen Polri untuk
           meningkatkan kualitas profesionalisme pada tataran yang lebih tinggi, sehingga
           mampu membangun kemitraan dengan kepolisian di negara yang lebih maju.
           Hal ini terlihat dalam pengutamaan aspek ’Kemitraan’, yang ternyata sejalan
          dengan prinsip yang berlaku di Bureau o f Justice Assistant, Amerika S e rik a t:
           One o f the core components o f community policing is community partnership.
           Therefore, an early measure o f effectiveness will be the number and type o f
          community partnerships that have been formed. The cooperation and
          participation o f community members is necessary to deter crime and reduce
          the fear o f crime in the neighborhood25.

                    Sebelum konsep Community Policing diluncurkan, penyelenggaraan
          tugas-tugas kepolisian baik dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban
          maupun penegakan hukum di Indonesia berlangsung secara konvensional.

    Kebijakan dan Strategi-Penerapan Model Perpolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas
Polri. Diunduh melalui: http://www.polres-jember.jatimpolri.net/media/other/kebijakan.doc. [25/04/2011],

    "Reformasi Kepolisian Republik Indonesia". IDSPS dan Rights & Democracy Canada. Dunduh
melalui:http://idsps.org/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=68<emid=15.
[25/04/2011].
 5 Bureau of Justice Assistance. Agustus 1994. “Understanding Community Policing - A Framework for
Action\ Diunduh melalui: http://www.ncjrs.gov/pdffiles/commp.pdf. 25/04/2011, Hal. 45.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18