Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI

38

diintegrasikan, disinergikan, disinkronisasikan dan diharmonisasikan
sehingga menjadi satu kesatuan sistem intelijen negara yang berdaya
guna dan berhasil guna. Hal itu bukan hanya untuk mengatisipasi
kejadian yang tidak diinginkan, tetapi lebih daripada itu diorientasikan
untuk senantiasa menciptakan dan menumbuhkembangkan kepedulian
elemen bangsa terhadap keutuhan NKRI, dengan terus menanamkan
nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.

c. Belum dikembangkannya Mediasi sebagai keutamaan sistem
penyelesaian perselisihan secara damai.

Untuk sebagian manusia yang lebih rasional, pencairan dan
penyelesaian konflik dilakukan melalui suatu forum
musyawarah/diskusi/perundingan, yang secara rasionalitas mengkaji,
memperdebatkan dan memetakan permasalahan serta mengupayakan
penemuan solusi yang paling terbaik bagi para pihak berkonflik. Atau
alternatif lainnya melalui perantaraan pihak ketiga yang diharapkan
dapat memberikan keputusan bagi para pihak berkonflik sebagai suatu
upaya penyelesaian. Dan untuk sebagian manusia lainnya seperti telah
dipaparkan diatas, upaya penyelesaian konflik dilakukan melalui cara
pemaksaan kehendak dengan menggunakan kekuatan, kekerasan
secara melawan hukum, siapa yang lebih kuat atau siapa yang tingkat
solidaritas massanya lebih banyak, akan berpotensi besar menjadi
pemenangnya. Namun, tentunya untuk yang terakhir ini, kemenangan
tersebut adalah semu, karena ia tidak menyelesaikan inti
permasalahan, tetapi justru sebaliknya. Upaya upaya tersebut bahkan
selain memaksakan dilakukannya upaya penegakkan hukum represif,
bahkan juga dapat menumbuhkan perasaan dendam yang akan
meluap kembali pada suatu saat dan memperdalam stadium konflik
menjadi lebih parah.

Penyelesaian konflik yang dilakukan dengan cara pertama tersebut
sesungguhnya dapat dilakukan oleh para pihak berkonflik tanpa
melibatkan pihak ketiga, namun seringkali kondisi subjektivitas para
pihak berkonflik menutup peluang-peluang solusi yang sesungguhnya