Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
28
gatra yang meliputi aspek-aspek yang bersifat alamiah, yakni gatra geografi,
demografi dan sumber kekayaan alam. Sedangkan pemahaman terhadap tata
kehidupan masyarakat yang bersifat sosial, maka dipetakan dalam lima gatra
yang meliputi gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
dan keamanan. Maka kondisi pemahaman ketahanan nasional akan dapat
ditinjau dari delapan aspek gatra sebagai berikut:
a. A spek Geografi. Seperti telah disebutkan diatas bahwa
pemahaman konsepsi Tannas oleh aparatur pemerintah di daerah
harus memperhatikan wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi
yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan
tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memiliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Dalam pelaksanaan
pembangunan saat ini, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan
secara maksimal, karena pemerintah daerah dan segenap pemangku
kepentingan nasional belum dapat memahami dan mengaplikasikan
konsepsi Tannas secara optimal khususnya pada gatra geografi.
Akibatnya pengelolaan wilayah di Indonesia yang terletak di antara dua
benua dan dua samudera belum dilakukan secara komprehensif dan
integral, sehingga kondisi geografis Indonesia belum dapat
didayagunakan untuk menciptakan ketahanan nasional yang tangguh
dan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan rakyat khususnya
pada kecukupan terhadap pangan. Kepastian dan kejelasan batas
kedaulatan suatu negara merupakan hal yang sangat fundamental,
sebagai suatu kebutuhan bagi penyelenggara negara dan rakyat
Indonesia dalam beraktivitas dan melakukan hubungan dengan negara
lain sehingga dapat memberikan jaminan adanya perlindungan dan
kepastian hukum dari negara mengenai batas wilayah kedaulatannya.11
Namun, aparatur pemerintah di daerah belum mampu
mempertahankan kedaulatan negara tersebut. Adanya konflik-konflik
perbatasan dengan negara tetangga, bahkan beberapa wilayah NKRI
11 Perbatasan Negara dalam dimensi Hukum Internasional. SS Hadiwijoyo., Graha Ilmu,
2011.