Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
52
18. Perkembangan Lingkungan Nasional
Kondisi lingkungan strategis nasional, merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kondisi lingkungan strategis global dan regional. Saat ini
tidak ada satu negara pun, termasuk Indonesia, yang mampu berdiri sendiri
untuk memenuhi kepentingan nasionalnya, pengaruh global dan regional
yang positif maupun negatif akan semakin sulit diantisipasi, terutama
pengaruh negatif yang akan sangat memperlemah dalam mengupayakan
kepentingan nasional. Demikian pula berbagai permasalahan dalam
memanfaatkan peluang yang ditimbulkan pada gatra bidang geografi,
demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan yang mempengaruhi kebijakan pemerintah
dalam mewujudkan pembangunan nasional.
a. Aspek Geografi
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara
kepulauan yang memiliki 17.504 pulau, sesuai hasil survei oleh
Panitia Pembakuan Nama Rupabumi (PPNR) tahun 2010. Panitia ini
berhasil menginventarisir 13.466 pulau yang telah diberi nama dan
selebihnya sampai saat ini belum memiliki nama. Wilayah Negara
Indonesia memiliki luas lautan sekitar 75% dari keseluruhan wilayah
NKRI atau sekitar 5,8 juta Km2 dan sisanya seluas 2.027.087 km2
berupa daratan. Letak geografi Indonesia berada pada posisi silang
di antara dua benua dan dua samudera. Kondisi geografis
mengandung sumber kekayaan alam yang melimpah, merupakan
modal bagi pembangunan nasional untuk mewujudkan cita-cita
nasional Indonesia.
Perbatasan daratan Indonesia dengan 3 (tiga) negara, masih
bermasalah. Di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur
yang wilayahnya sangat luas (+ 2.004Km), terdapat beberapa titik
atau tempat yang masih dalam sengketa (belum ada kesepakatan)
dengan Malaysia, seperti Tanjung Datu, Camar Bulan, dan
pergeseran patok batas antara kedua negara tentunya berdampak
negatif terhadap keutuhan wilayah NKRI. Kecurigaan masyarakat