Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
26
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Poin pentingnya lainnya dari hasil
survei tersebut adalah menyangkut cara yang paling tepat dan efektif
dalam melakukan aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Hasilnya, sebanyak 30% mengusulkan melalui jalur pendidikan, 19%
melalui contoh dan perbuatan nyata para pejabat pemerintahan dan
pejabat negara, baik pusat dan daerah. Lalu, sebanyak 14% responden
menjawab melalui contoh dan perbuatan nyata para tokoh masyarakat,
13% melalui penataran, 12% melalui media massa, dan 10% melalui
ceramah keagamaan. Lebih lanjut hasil survei juga menggali siapa yang
paling tepat melakukan edukasi dan sosialisasi Pancasila terhadap
masyarakat, di mana hasilnya sebanyak 43% menginginkan dilakukan oleh
para guru dan dosen, 28% oleh tokoh masyarakat dan pemuka agama,
20 % oleh badan khusus yang dibuat oleh pemerintah, dan 3% oleh elit
politik15.
13. Implikasi Implementasi Nilai-nilai Pancasila terhadap Budaya
Politik Santun dan Implikasi Budaya Politik Santun terhadap
Ketahanan Nasional.
Perkembangan situasi nasional pada era reformasi ditunjukan
dengan banyaknya perubahan pada seluruh aspek kehidupan baik
dibidang ideologi, politik, ekonomi dan sosial. Hal yang menonjol
berkaitan dengan perubahan emosi, sikap, tingkah laku, opini, motivasi
dihampir seluruh warga bangsa yang mengarah kepada menurunnya
moral, maraknya aksi kekerasan, sikap mengutamakan kepentingan pribadi
atau kelompoknya, pemahaman agama secara ekstrim dan fanatis, konflik
vertikal dan horisontal dan permasalahan sosial lainnya. Hal ini
mengindikasikan, bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila mulai
memudar dengan signifikan dan menunjukan adanya permasalahan yang
serius dalam kehidupan politik. Hilangnya budaya politik santun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilakukan elit
politik, pimpinan nasional dan masyarakat, merupakan implikasi
15 Jurnal Kajian Lemhannas RI EDIS113, 2012,, Revitalisasi nilai-nilai Pancasila, hal 10