Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

23

   peduli terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
            Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan

  teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam
  berbagai .aspek. Negara seolah tanpa batas, saling tergantung dan
  saling terhubung antara satu negara dengan negara lainnya. Saat ini,
  tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri dalam
  memenuhi kebutuhan masyarakat dan warganya. Dominasi negara-negara
 maju terhadap negara-negara berkembang semakin menguat melalui
 konsep pasar bebas dalam lingkup global maupun regional. Sementara
 disisi lain, era globalisasi beserta implikasinya telah merubah persepsi
 ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan
 negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik,
 melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih
 kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional.

          Pada era reformasi perkembangan situasi nasional cukup
memprihatinkan dengan banyaknya permasalahan yang muncul secara
bergantian di seluruh sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dalam kehidupan bermasyarakat, terjadinya perubahan emosi,
sikap, tingkah laku, opini, dan motivasi masyarakat, merupakan cerminan
menipisnya secara signifikan terhadap pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila. Dampak demokratisasi yang tidak
terkendali dan tidak didasari dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila telah
memunculkan sikap individualistis yang sangat jauh berbeda dengan nilai-
nilai Pancasila yang lebih mementingkan keseimbangan, kerjasama, saling
menghormati, kesamaan, dan kesederajatan dalam hubungan manusia
dengan manusia.

         Hal ini diungkapkan oleh mantan Presiden BJ Habibie dan Ibu
Megawati dalam sambutannya di depan sidang MPR RI pada tanggal 1
Juni 2011 dalam rangka memperingati Pidato Bung Karno 1 Juni 1945.
Dalam sambutannya Bapak BJ Habibie manyampaikan ” ...... sejak
reformasi 1998, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah
masa lalu yang tak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi.
Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14