Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
22
penting. Tanpa Pancasila, masyarakat nasional kita tidak akan pernah
mencapai kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini. Dalam
paradigma pembangunan di negara Indonesia hakikat kedudukan
Pancasila mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek
pembangunan nasional, harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila
dalam perspektif pembangunan harus diletakkan sebagai dasar ontologis,
manusia sebagai subyek, sebagai pendukung pokok negara. Hal ini
berdasarkan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara dan
negara pada dasarnya adalah organisasi (persekutuan hidup) manusia.
Oleh karena itu, upaya yang ditempuh oleh negara dalam mewujudkan
tujuan seluruh warganya harus dikembalikan pada nilai-nilai dasar hakikat
manusia yang “monopluralis” meliputi susunan kodrat manusia yaitu rohani
(jiwa) dan raga, sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk
pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Pembangunan nasional telah diamanatkan sebagai upaya praktis
untuk mewujudkan cita-cita seluruh rakyat yaitu mewujudkan masyarakat
adil dan makmur dan berke-Tuhanan. Dengan demikian paradigma nilai-
nilai manusia yang monopluralis benar-benar telah menjadi dasar dalam
pembangunan14. Globalisasi dan euphoria reformasi yang sarat dengan
semangat perubahan, telah mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola
tindak generasi penerus bangsa dalam menyikapi berbagai permasalahan
kebangsaan. Pemahaman generasi penerus bangsa terkait nilai-nilai
Pancasila semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilai-nilai baru
yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Ironisnya, sementara nilai-nilai
baru ini belum sepenuhnya dipahami dan dimengerti, namun nilai-nilai lama
sudah mulai ditinggalkan dan dilupakan. Tanpa disadari, generasi
penerus bangsa bergerak semakin menjauh dari Pancasila sebagai jati diri
bangsa yang bercirikan semangat gotong royong. Di satu sisi, trauma
generasi muda terhadap sikap politik pemerintahan orde Baru, telah
melahirkan generasi muda era reformasi yang cenderung apatis dan tidak
14 Heru Ismaya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Prespektif Pembangunan Hukum Nasional hal. 1