Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

BAB III
KONDISI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SAAT INI,

                IMPLIKASI DAN PERMASALAHANNYA

11. Umum

         Pancasila mengandung nilai-nilai dasar yang berisi ketuhanan,

kesederajatan, kebersamaan, kebijaksanaan dan keadilan dalam membina

kehidupan nasional. Nilai-nilai dasar tersebut sesungguhnya telah menjadi

jiwa dari budaya politik Indonesia, sehingga harus benar-benar dipedomani

dalam merumuskan kebijakan ataupun penyusunan peraturan perundang-

undangan yang berada di bawahnya. Dengan demikian sampai saat ini,

Pancasila masih merupakan sumber dari segala sumber hukum pada

seluruh aspek kehidupan nasional, ekaligus sebagai ideologi nasional.

Namun demikian, dalam perkembangannya akhir-akhir ini

implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi nasional mulai menurun,

sehingga mempengaruhi upaya pemerintah guna mewujudkan budaya

politik santun. Pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan

politik bukan hanya memperhatikan nilai-nilai filosofis dan asas yang

terkandung dalam ideologi nasional, tetapi juga harus mempertimbangkan

realitas politik masyarakat. Sampai saat ini, realitas pendidikan politik di

Indonesia masih belum mampu mewujudkan budaya politik santun. Nilai-

nilai Pancasila belum diimplementasikan secara optimal dalam tata kelola

pendidikan politik di Indonesia, karena hampir seluruh aspek budaya politik

tengah menjadi sorotan masyarakat. Aspek-aspek pendidikan politik yang

meliputi institusi dan aparatur serta budaya politik masyarakat kini sedang

berada pada situasi yang memprihatinkan.  Implementasi nilai-nilai

Pancasila sebagai idelogi nasional semakin memudar, sehingga budaya

politik pun dinilai semakin mengesampingkan peran Pancasila. Ketika

budaya politik tidak lagi mengacu kepada nilai-nilai Pancasila, maka akan

sulit bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan Ketahanan Nasional yang

mantap.

Reformasi telah melahirkan kebebasan dan keterbukaan yang

dilepas secara drastis, terkesan radikal, dan cenderung vulgar. Reformasi

          20
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11