Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
52
lebih menentukan dalam proses pembentukan kepribadian manusia dan
masyarakat modern, baik di desa-desa maupun di lingkungan perkotaan.
Oleh karena itu, khusus mengenai kebijakan informasi dan komunikasi
publik, harus dapat diupayakan dengan sungguh-sungguh untuk
meletakkan agenda pembudayaan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila harus dapat diimplementasikan melalui
kelembagaan yang baik, bersih dan berwibawa, serta berdiri secara
independen, agar tidak dijadikan alat penguasa, seperti pernah terjadi pada
orde sebelumnya. Lembaga yang bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan, dalam bentuk pengamalan nilai-nilai Pancasila tidak
dapat diserahkan kepada pemerintah dan politisi. Ekspresi dan
kegundahan komponen bangsa, tentu merupakan bentuk kegelisahan yang
harus dijadikan tolok ukur memudarnya pemahaman masyarakat terhadap
nilai-nilai luhur Pancasila. Hingga saat ini, Pancasila masih tampak kokoh
berdiri mempersatukan berbagai komponen bangsa, suku bangsa,
golongan dan etnik di bawah NKRI. Sebagi anak bangsa harus rela
mengorbankan jiwa dan raganya, berani ju ju r untuk mengakui bahwa
Pancasila sebagai dasar Negara, dan mengembalikan Pancasila yang
mulai kehilangan roh dan jiwa anak bangsanya.
Sesuai survei Badan Pusat Statisik (BPS) tentang pandangan
masyarakat terhadap Pancasila, menunjukkan Pancasila penting
dipertahankan dan menyatakan bahwa berbagai permasalahan bangsa
seperti konflik antar umat beragama, konflik antar etnis dan golongan serta
tawuran terjadi, karena kurangnya pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Hasil survei tersebut juga menyangkut cara yang
paling tepat dan efektif dalam melakukan aktualisasi Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, mengusulkan melalui jalur pendidikan, contoh dan
perbuatan nyata para pejabat pemerintahan/negara, para tokoh
masyarakat baik pusat dan daerah, melalui penataran, media massa dan
ceramah keagamaan. Adapun yang paling tepat melakukan edukasi dan
sosialisasi Pancasila terhadap masyarakat secara formal adalah lembaga
pendidikan dilakukan oleh para guru dan dosen, dan secara informal