Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

65

tidak langsung dapat melalui peningkatan ekspor dan pengurangan
impor produk berbasis pertanian. Keempat, kontribusi produksi, yakni
pengalihan faktor tenaga kerja dan modal ke sektor lain tanpa
mengurangi volume produksi pangan lokal. Di Indonesia hubungan
investasi antara sektor pertanian dan sektor non pertanian harus
ditingkatkan agar dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada
pinjaman luar negeri. Untuk dapat merealisasikan hal ini harus ada
surplus produk pangan lokal agar dapat dijual ke sektor lain. Hal ini juga
tergantung kepada faktor penawaran, yaitu teknologi, infrastruktur dan
sumber daya manusia dan juga faktor permintaan seperti nilai tukar
produk pangan lokal dan non pertanian baik di pasar domestik dan luar
negeri.

b. Kontribusi pengurangan ketergantungan pangan impor

terhadap kemandirian bangsa. Kemandirian  bangsa  adalah

kemampuan suatu bangsa untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan

bernegara melalui kerja keras secara mandiri dan mampu berdikari

diwujudkan dengan terciptanya kemampuan negara dalam memenuhi

kebutuhan pangan bagi rakyatnya seraya mengurangi ketergantungan

pangan impor secara signifikan dari waktu ke waktu. Potensi untuk

mewujudkan kemandirian pangan sebetulnya cukup besar karena

Indonesia memiliki lahan pertanian 40,6 juta hektar dengan potensi

sumber kekayaan alam manusia dalam sektor pertanian cukup besar,

sekitar 40% dari jumlah penduduk. Potensi yang ada tersebut

sesungguhnya menjadi tantangan dalam mewujudkan kemandirian

pangan di Indonesia, bukan hanya tantangan dari faktor internal di

negeri sendiri dengan banyaknya perubahan lahan pertanian menjadi

lahan industri, perumahan, atau lainnya, terutama adalah faktor

eksternal, yaitu masuknya produk impor ke Indonesia yang begitu

merajalela.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14