Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
50
sosial, tindakan radikal, anarkhis dan mengakibatkan bergesernya nilai
kehidupan sosial dimasyarakat.
2) Secara geografis, Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan wilayah
yang sangat luas, dengan sarana dan prasarana perhubungan dan
komunikasi yang tidak memadai, akan sangat menghambat proses
penyampaian informasi sehingga menjadikan daerah terisolir dan kurang
tersentuh kemajuan serta pembangunannya.
3) Nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dipahami dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan cenderung menurun dan berusaha
digantikan dengan identitas agama, kelompok, kepentingan dan
kedaerahan, sehingga dapat menghambat pemahaman wawasan
kebangsaan dan pembangunan etika politik masyarakat.
4) Pelaksanaan demokrasi belum sebagaimana mestinya, bahkan
terkesan dengan nuansa euphoria reformasi, telah dimanfaatkan oleh elit
politik yang tidak bertanggung jawab, sehingga mengakibatkan konflik
para elit yang mengarah kepada anarkisme di masyarakat yang justru
bertentangan dengan demokrasi itu sendiri. Apabila ini terjadi terus-
menerus akan berdampak terhadap ketidakstabilan politik dan ekonomi
yang bermuara pada kesengsaraan rakyat.
5) Sistem politik saat ini belum sepenuhnya mampu menjadi wadah
pembelajaran politik bagi rakyat berupa etika tata cara berpolitik secara
sehat dan beretika. Produk kepemimpinan politik saat ini belum
menyentuh kepentingan rakyat banyak, dan lebih cenderung kepada
perebutan kekuasaan, memperkaya diri serta politik uang sehingga bias
dari tugas dan tanggung jawab memperjuangkan kepentingan rakyat.
6) Keteladanan dari para elit kepemimpinan nasional masih
merupakan barang langka di negeri ini.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan strategis,
baik global, regional, nasional serta peluang dan kendalanya sangat mempengaruhi
optimalisasi peran kepemimpinan nasional guna membangun etka politik masyarakat
dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional.