Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI

39

pembangunan sistem pangan di Indonesia, kesulitan tersebut
tentunya akan berdampak pada revitalisasi kerjasama keamanan
pembangunan system pangan komponen bangsa dalam perspektif
ketahanan nasional.

b. Kawasan Afrika dan Timur Tengah
Perkembangan politik dan keamanan di kawasan Afrika dan Timur

Tengah masih akan banyak diwarnai dengan masalah, krisis pangan,
penegakan demokrasi dan HAM, konflik bersenjata khususnya dalam
proses pergantian rezim kepemimpinan. Kecenderungan hadirnya
kekerasan dalam politik di Afrika dan Timur tengah masih cukup kuat,
seperti yang terjadi di Mesir, Libya, Syiria, dan Sudan sehingga rawan
terjadi gejolak-gejolak politik dan keamanan yang mengganggu stabilitas
kawasan. Dalam kondisi demikian, Afrika dan Timur tengah tetap
diprediksi sangat potensial diwarnai konflik dan baik interstate maupun
intra state, yang membutuhkan penggelaran misi perdamaian PBB.
Indonesia sebagai anggota PBB dapat mengambil peranan dalam misi
perdamaian tersebut melalui pembangunan sistem pangan yang akan
mewujudkan ketahanan nasional dalam pergaulan kawasan Afrika dan
Timur Tengah.

c. Kawasan Australia dan Pasifik
Secara umum perkembangan kawasan Australia dan Pasifik relatif

kondusif. Kemenangan Partai Buruh Australia, dibawah kepemimpinan
Kevin Ruud, telah menimbulkan harapan baru bagi hubungan baik
Australia dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk
dengan Indonesia. Namun demikian, kebijakan Australia pada dasarnya
akan selalu bergantung pada kepentingan nasional dan hubungannya
dengan AS, sehingga riak-riak dalam hubungan dengan tetangga
dipastikan akan mengalami pasang surut. Disisi lain, pengaruh Australia
terhadap negara-negara di kawasan Pasifik sangat besar, selain peran
dan pengaruhnya di Timor Leste. Melihat pengaruh Australia di kawasan
Asia Pasifik, dapat menjadi peluang bagi perkembangan kerjasama
keamanan pembangunan sistem pangan komponen bangsa dalam
pengembangan pasar bagi produk-produk pangan strategis Indonesia,