Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

51

          Namun demikian berdasarkan paparan data impor komoditas pangan
tersebut, dapat dilihat bahwa sampai dengan tahun 2011 lalu, bangsa
Indonesia masih menghadapi persoalan ketahanan pangan terutama
berkaitan dengan tingginya ketergantungan impor bahan pangan pokok dari
beberapa negara. Untuk mengatasi persoalan ini, diperlukan langkah
kongkrit dari kepemimpinan nasional di daerah, terutama untuk
meningkatkan produktivitas ekonomi di sektor pertanian, guna mengejar
ketertinggalan dan mencukupi kebutuhan pangan daerahnya masing-masing,
sehingga nantinya akan berkontribusi positif pada perwujudan ketahanan
pangan nasional.

g. Sosial Budaya. Upaya dalam mencapai ketahanan pangan idealnya
juga turut mempertimbangkan aspek sosial budaya, agar selaras dengan
karakter sosiokultural, situasi dan kondisi yang tengah berkembang di
masyarakat. Bila pangan menjadi prasyarat bagi kemandirian suatu bangsa,
maka pembangunan ekonomi nasional harus berbasis pada pertanian dan
desa sebagai lumbung pangan dan sektor yang diprioritaskan. Potensi alam,
kultur masyarakat agraris dan kearifan masyarakat lokal menjadi faktor yang
sangat penting untuk dikedepankan. Peranan dan eksistensi masyarakat
lokal di pedesaan telah melahirkan kearifan lokal masing-masing, yang
merupakan intisari dari kompilasi pengalaman hidup yang panjang dan
diwariskan turun-temurun, khususnya untuk menghidupi masyarakat dari
bidang agrikultur.

         Sebagai intisari dan kompilasi dari pengalaman hidup masyarakat
Indonesia selama berabad-abad, faktor sosial budaya dan kearifan lokal
masyarakat di satu daerah tentunya berbeda dengan faktor sosial budaya
dan kearifan lokal masyarakat di daerah lainnya. Berdasarkan keragaman
sosial budaya tersebut, program serta kebijakan ketahanan pangan yang
diimplementasikan di tiap daerah akan berbeda dan secara spesifik
mengakomodir kepentingan masyarakat lokal di daerah tersebut. Sebagai
eksekutor kebijakan, pemimpin di tingkat daerah memiliki peran sentral
dalam memastikan efektivitas kebijakan serta efisiensi program ketahanan
pangan yang diimplementasikan. Dalam jangka panjang, penerapan program
serta kebijakan ketahanan pangan yang telah disesuaikan dengan aspek
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14