Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

22

          b. Teori Ketahanan Pangan.
                   Menurut Maxwell dan Frankenberger (1992)11, ketahanan pangan

         meliputi akses semua orang setiap saat pada pangan yang cukup untuk
         hidup yang sehat (secure access at all times to sufficient food for a healthy
         life). Pengertian ini mengacu pada konsep “secure, adequate and suitable
         supply of food for everyone” yang dikemukakan pada tahun 1943 dalam
         sebuah forum internasional bertajuk “Conference of Food and Agriculture”.
         Sedangkan pada sudut pandang yang lain, berdasarkan hasil kajian dari
         Food Insecurity and Vulnerability Information and Mapping Systems
         (FIVIMS)12 (2005) mengemukakan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi
         ketika semua orang pada segala waktu secara fisik, sosial, dan ekonomi
         memiliki akses pada pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk
         pemenuhan kebutuhan konsumsi (dietary needs) dan pilihan pangan (food
         preferences) demi kehidupan aktif dan sehat.

10. Tinjauan Pustaka.
         a. Ermaya Suradinata13 dalam “Kepemimpinan Daerah & Nasional :
         Membangun Daerah Menuju Indonesia Bangkit”, mengemukakan bahwa
         para pemimpin nasional dan daerah di era otonomi daerah ini dituntut jauh
         lebih kreatif dan inovatif dalam menggali dan mengelola kekayaan alam,
         budaya, dan sumber daya manusianya untuk memajukan daerah masing-
         masing. Para pemimpin nasional dan daerah diharapkan tidak membangun
         dan memerintah sekedar memenuhi hasrat akan kekuasaan semata, namun
         mempertimbangkan kebutuhan dan perkembangan dinamika kehidupan
         manusia. Dalam kondisi saat ini, gejala perkembangan geopolitik dan
         geostrategi dunia berubah sangat cepat, dinamis, dan tidak mudah
         diantisipasi. Perkembangan ini menuntut pengubahan strategi pemimpin
         nasional dan daerah untuk menata ulang posisi, sikap, sifat, bentuk dan
         sasaran, serta tata lakunya. Selain itu, keberadaan pemimpin nasional dan
         daerah diperlukan dalam upaya melakukan perubahan yang mendasar bagi

11 Hanani, Nuhfil. 2009. Swasembada Pangan \/s Ketahanan Pangan. Dikutip dari
http://nuhfil.lecture, ub.ac.id/files/2009/03/2.
12 Dikutip dari http://repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/22193/4/C hapter% 20ll.pdf.
13 Suradinata, Ermaya. 2008. Kepemimpinan Daerah & Nasional : Membangun Daerah Menuju
Indonesia Bangkit. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11