Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
48
19. Peluang dan Kendala
a. Peluang. Berdasarkan perkembangan lingkungan global, regional
dan nasional maka peluang yang terindentifikasi berpengaruh
terhadap implementasi wawasan nusantara pada pengelolaan
konservasi kawasan perairan antara lain sebagai b e riku t:
1) Terbentuknya UNFCCC sebagai bentuk kepedulian dan
kewaspadaan masyarakat dunia terhadap dampak pemanasan
global merupakan peluang bagi Indonesia sebagai salah satu
paru-paru dunia untuk membuka cara pandang bangsa
Indonesia tentang ciri dan lingkungannya dalam memanfaatkan
kondisi dan konstelasi geografi secara bertanggungjawab,
integratif serta dijiwai Pancasila untuk mendorong kebersamaan
dalam kehidupan nasional yang dilandasi oleh Undang-Undang
Dasar 1945 untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana
hakekat Wawasan Nusantara.
2) WOC telah membangkitkan Indonesia dalam mengembangkan
komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan dimana
komitmen tersebut didukung oleh negara-negara tetangga,
terlebih dengan telah adanya penyusunan National Plan of
Action (NPoA) dan Regional Plan o f Action (RPoA). Target
tersebut relevan dengan sistem pengelolaan konservasi kawasan
perairan sepanjang implementasi wawasan nasional
berlandaskan geopolitikyang berpijak pada Pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa, dasar negara dan ideologi nasional.
3) Wacana Blue Economy yang diangkat pada Rio + 20 juga
memiliki orientasi yang sejalan dengan komitmen Kementerian
Kelautan dan Perikanan dalam mengelola konservasi kawasan
perairan dimana keduanya akan memiliki nilai tambah bagi
ketahanan nasional sepanjang memberdayakan seluruh
komponen pembangunan yang memiliki wawasan kebangsaan.
4) Suatu langkah yang tepat dan strategis jika Indonesia berinisiatif
untuk menyuarakan sekaligus memimpin Coral Thangle Initiative
(CTI), mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki