Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

20

   revolusioner di bidang cara pandang, yang berpendapat bahwa perang
   di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala
   upaya dan kekuatan nasional; Paham Jendral Clausewitz (abad XVIII),
   menyatakan kelanjutan politik dengan cara lain; Paham Feuerbach dan
   Hegel. Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel
   menimbulkan dua aliran besar Barat yang berkembang di dunia, yaitu
   kapitalisme di satu pihak dan komunisme di pihak yang lain. Paham ini
   juga yang mendorong Belanda untuk melakukan perdagangan (VOC)
   dan pada akhirnya menjajah Nusantara selama 3,5 abad; Paham Lucian
   W. Pye dan Sidney Dalam buku Political Culture and Political
   Development (Princeton University Press, 1972), menjelaskan adanya
   unsur-unsur subyektivitas dan psikologis dalam tatanan dinamika
   kehidupan politik suatu bangsa, kemantapan suatu sistem politik dicapai
   apabila sistem tersebut berakar pada kebudayaan politik bangsa.
   Berdasarkan teori kekuasan ini implementasi atau penerapan wawasan
   nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
   yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
   daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Wawasan nusantara
   mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
   menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
   berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara
   senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
   secara utuh dan menyeluruh sehingga relevan diterapkan dalam
   pengeloaan kawasan konservasi perairan diarahkan untuk membangun
   kesadaran politik masyarakat pesisir dalam rangka Ketahanan Nasional

b. Teori Realisme Hubungan internasional. Aristoteles (abad ke-5 SM)
    menyatakan bahwa manusia adalah binatang politik, negara juga harus
   demikian agar dapat bertahan dan mungkin menjadi makmur. Oleh
   karena itu, peranan kekuatan dan upaya untuk mendominasi pihak
    lainnya menjadi dominan dalam hubungan internasional. Keamanan dan
    daya tahan suatu negara harus dijadikan pedoman dalam menetapkan
    politik luar negeri suatu negara agar tidak menjadi kelicikan dan mangsa
    negara lain. Pendapat ini dipertegas oleh Cornelis Van Bynkershoek
    bahwa kedaulatan teritorial berakhir, dimana kekuatan senjata berakhir.
    Hal ini memperingatkan semua negara yang memiliki wilayah laut,
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11