Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
21
bahwa kedaulatan suatu negara di laut sangat tergantung dari
kemampuan negara tersebut melakukan pengawasan secara fisik
terhadap wilayah laut yang dikuasainya 7
c. Teori A. T. Mahan. Dalam teori ini dijelaskan pentingnya kekuatan
maritim untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara maupun untuk
menjamin kesejahteraan. Wiliam Reitzel membedakan pengertian
‘kekuatan laut’ dengan ‘kekuatan maritim’ dalam teori Mahan, dimana
kekuatan maritim (maritim power) adalah sistem menyeluruh dan
kompleks yang teridiri dari dua sub sistem, yaitu kekuatan laut (sea
power) dan angkatan laut (sea force). Kekuatan maritim bertumpu pada
lokasi geografi dan masyarakat produktif, sedangkan kekuatan laut
terdiri dari kapal-kapal, pangkalan-pangkalan dan sarana
pendukungnya.8 Teori Mahan tersebut telah membuktikan bahwa yang
membuat suatu bangsa berjaya adalah jumlah penduduk yang
berorientasi ke laut dan yang ditopang oleh pemerintah yang
memperhatikan dunia baharinya.
d. Teori Konservasi Sumberdaya Ikan, teori ini didasarkan pada sumber-
sumber pustaka ilmu terapan. Robert Salm, dkk. (2000) dalam bukunya
Marine and Coastal Protected Areas, A Guide for Planners and
Managers menerangkan langkah-langkah dalam identifikasi,
inventarisasi dan pengelolaan kawasan konservasi. Teori ini diperkuat
oleh White dalam bukunya Manne Protected Area Networks tentang
perlunya pengelolaan kawasan konservasi secara jajaring yang
terintegrasi, serta pentingnya keterlibatan masyarakat untuk mengelola
sumberdaya perairan dan pesisir. Mengenai pengelolaan kawasan
konservasi juga telah jelas diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan.
10. Tinjauan Pustaka
Elfindri, dkk (2009) menyatakan bahwa suku laut dalam terminology
local disebut “Orang Tambus” dan dalam literature etnografi dikenal sebagai
“Suku Selat”, yang mengambil obyek observasi di Batam/Kepri diperkirakan
suku laut telah eksis sejak akhir tahun 1300 M dan merupakan cikal bakal*5
’Syamsumar Dam, Politik Kelautan, Bumi Aksara, 2010, hai 11
5Soewarso,Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Keamanan Nasional, 1982, hal 391