Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI

ataupun reformasi memberi pengalaman bahwa peristiwa berlangsung
digerakkan oien pemuda, seteiah berhasii untuk sementara terdapat
keinginan untuk bebas sebebas-bebasnya. Namun gerakan kebebasan disertai
dengan semangat membongkar tatanan yang sudah ada untuk digantikan
dengan tatanan berdasarkan pada nilai-nilai baru. Sementara belum
terbentuk nilai-nilai baru, sedangkan nilai lama sudah tidak ada, maka akan
terjadi kekosongan dan penyaiangunaan, dan itupun segera akan dikoreksi
untuk dibentuk suatu tatanan yang baru. Dengan belajar sejarah perjuangan
bangsa yang berhasil akan memberikan pendidikan politik berupa pengertian,
pemahaman, dan kesadaran serta kemampuan untuk menempatkan diri dan
berperan sebagai mana posisi dan kedudukan serta perkembangan-
perkembangan yang beriangsung. Daiam teori pembeiajaran secara
berkelanjutan akan terbentuk kognisi, afeksi, sampai pada psikomotoris.

b. Pembeiajaran sejarah perjuangan bangsa dan pendidikan
politik terhadap Ketahanan Nasional.

Berdasarkan pada dasar-dasar pengembangan kurikuium dengan
melihat perkembangan kurikulum. Kurikulum tahun 1947 yang disebut
Rencana Pelajaran yakni sebutan kurikulum pengganti sistem pendidikan
kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam
semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai
developm ent conform ism lebih m enekankan pada pem bentukan
karakter m anusia Indonesia yang m erdeka dan berd aulat. Kemudian
pada tahun 1952 ini diberi nama Rencana Pelajaran Terurai.
Kurikuium ini sudah m engarah pada suatu sistem pendidikan
nasional. Ciri kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari.

Menjelang tahun 1964, dilakukan kembali penyempurnaan sistem
kurikuium di Indonesia, yang hasiinya dinam akan Rencana Pelajaran
1964. Yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah penekanan pada
pengetahuan akadem ik untuk pembekalan pada jenjang SD,