Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

24

          Seiring dengan hal tersebut, teori ekonomi politik klasikpun sangat
 mendukung dan merupakan suatu kesatuan menyeluruh dari suatu pembahasan
 sejak dari ilmu ekonomi murni sampai dengan teori-teori tentang kebijakan murni,
 yang meliputi analisis dari bekerjanya ekonomi pasar, alternatif sistem kebijakan,
 dan prinsip-prinsip keuangan negara. Akan tetapi, ekonomi politik modern adalah
 ekonomi politik yang membahas bagaimana sistem ekonomi itu bekerja dan
 memungkinkannya bekerja. Ekonomi politik juga dapat diartikan sebagai disiplin
 ilmu yang berkaitan dengan hubungan-hubungan ekonomi dan perubahan-
 perubahan sosial dalam masyarakat yang dikaitkan dengan faktor-faktor politik
 (Seligman, 1962:345).

          Substansi ekonomi politik berupa persoalan interdependensi, dependensi,
 keterbelakangan, pertumbuhan, perkembangan, pembangunan ekonomi sosial,
sistem-sistem ekonomi, realisme dan idealisme, struktur internasional, globalisasi,
dan lain-lain. Perbedaan ekonomi politik modern dan klasik berkaitan dengan
fenomena hubungan antara dinamika pasar dengan intervensi negara dan
masyarakat yang menerima efek dari proses keduanya, serta implikasi umpan
balik yang ditimbulkan oleh ketiga unsur variabel tersebut. Dari teori-teori di atas
memperkuat proses pembuatan upaya dan strategi yang akan digunakan dalam
policy paper ini.

10. Tinjauan Pustaka

       Pandangan yang dikemukakan oleh Masyhuri dengan judul “Revitalisasi
Kebijakan Pangan Nasional Dalam Era Globalisasi Dan Otonomi Daerah” (2001),
penulis mengkritisi kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah terutama
sejak tahun 1998. Pada tahun 1967, pemerintah melalui Bulog melakukan
kebijakan harga dengan memberlakukan harga dasar, stabilisasi harga, buffer
stock dengan mempunyai hak monopoli impor beras. Namun dalam era
globalisasi Indonesia dituntut untuk menerapkan liberalisasi pasar dan
penghapusan subsidi perberasan. Dengan adanya liberalisasi perdagangan dunia
seperti sekarang ini, di mana monopoli impor oleh Bulog sudah tidak
memungkinkan lagi, nampaknya kebijakan harga dasar memerlukan adanya
perubahan. Karena instrumen yang mungkin adalah dengan tarif impor, maka
harga dalam negeri akan dapat berfluktuasi mengikuti perkembangan harga
dunia, jika besarnya tarif dan nilai tukar mata uang asing tetap. Imbasnya, harga
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17