Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

47

  Indonesia akan segera ditindaklanjuti sebagaimana dikemukakan oleh staf
  ambassador Myanmar sebagai berikut:

           "M oll tentang Hubungan Bilateral antara Myanmar dan Indonesia
           ditandatangani tgl 1 Maret 2006, dan berdasarkan atas M oll tsb hubungan
           bilateral kedua negara telah masuk pada babak baru yang baik. M oll tsb
           telah berhasil mendorong hubungan bilateral pada seluruh sector. Melalui
           Joint Commisions Meetings (pertemuan2 komisi bersama), kedua negara
           menyepakati kebijakan-kebijakan kunci, yang menyangkut isu
          kepentingan2 bersama dalam bidang politik, keamanan, ekonomi dan
          sosial budaya. Selanjutnya, organisasi regional, ASEAN berperan sangat
          penting dalam mendekatkan secara strategis negara-negara anggotanya
          termasuk antara Indonesia dan Myanmar.”32

        f. AFTA. Dalam rangka mempercepat proses pencapaian AFTA tersebut
 ada langkah-langkah yang perlu dilakukan, yaitu pencapaian tarif 0-5 persen
 sebesar 85 persen dari Inclusion List (IL) 2000, 90 persen dari IL 2001, dan 100
 persen dari IL di 2002 dengan fleksibilitas. Langkah tersebut dikenal dengan
 nama Bold Measures. Di samping itu dilakukan juga pemindahan produk
Temporary Exlusion List (TEL) ke IL, mengurangi daftar pengecualian umum
(General Exception List-Ge), serta pemindahan produk Sensitive List (SL) ke TEL
dan penghapusan hambatan non-tarif.

        Dengan tingkat tarif yang rendah yaitu 0-5 persen pada 2003 akan
memperbesar dan meningkatkan perdagangan intra ASEAN. Tarif impor yang
rendah akan mengakibatkan harga pengadaan barang impor lebih rendah,
sehingga meningkatkan daya beli bagi konsumen industri maupun konsumen
akhir. Bagi konsumen industri, berarti peningkatan efisiensi pengadaan bahan
baku, sehingga produk akhirnya akan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Bagi
konsumen akhir, penurunan harga barang konsumsi asal impor akan
meningkatkan variasi alternatif barang di pasar dan persaingan yang lebih ketat
akan menurunkan harga, sehingga meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan
kesejahteraan konsumen.

     Dalam forum tanya jawab yang dilakukan penulis dengan staff ambassador : Aye Thidar MYO (Ms) “First
Secretary Permanent Mission of the Republic of the Union of Myanmar to ASEAN yang di kutib dg bahasa aslinya sbb: “In
the international relation, the Memorandum of Understanding is a crucial foundation for the relation between two countries.
The Memorandum of Understanding on Bilateral Cooperation between Myanmar and Indonesia signed on 1 March 2006
and based on that MoU Indonesia- Myanmar bilateral relations have entered a new dawn. The MOU has enabled Indonesia
and Myanmar to promote bilateral cooperation in all sectors. Through Joint Commission Meetings, two countries laid down
key polices, which address the mutual interests in the political, security, economy and social and culture. Moreover, the
regional architecture, ASEAN is playing a pivotal role in drawing its member states closer in strategically, including
Indonesia and Myanmar.’
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14