Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

42

     konsolidasi politik menjelang Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden
     tahun 2014. Mereka berusaha mengumpulkan sumber-sumber kekuatan
     finansial yang akan dipakai untuk bertanding memperebutkan kekuasaan di
     tahun 2014. Dalam kondisi semacam ini, biasanya korupsi di sektor SKA
     khususnya di sektor perizinan ditengarai akan meningkat tajam. Bahkan
     lebih jauh Indonesia Corruption Watch (ICW) mengamati bahwa ada
     terdapat banyak bukti empiris yang menyebutkan bahwa korupsi dan
     penyalahgunaan wewenang memiliki korelasi dengan “deforestasi” atau
     penggundulan hutan. Karena itu dapat dilogikakan bahwa memberantas
     korupsi sektor kehutanan akan sekaligus menjadi upaya mengurangi
     deforestasi di Indonesia.34

13. Implikasi Pengeloalan SKA Terhadap Ekonomi Indonesia dan
         Pembangunan Nasional.

         a. Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia

              Potret pengelolaan SKA seperti dipaparkan di atas jelas memiliki
         implikasi yang sangat signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Hal
         ini dapat dilihat dari tiga hal, yakni kemampuan kita untuk mendapatkan
         pendapatan negara yang lebih tinggi, kedua adalah dari ketersediaan
         bahan baku dan bahan bakar yang mendukung proses pengembangan
         ekonomi dan industrialisasi, dan yang ketiga adalah perannya dalam
         meningkatkan daya saing bangsa.

              Dari ketiga hal tersebut, kita dapat melihat bahwa pengelolaan yang
         terjadi saat ini masih memberi kontribusi terhadap peningkatan
         pendapatan negara. Pendapatan yang diperoleh dari ekspor komoditas
         sumber daya alam ini memang harus diakui dapat membantu

34WWF Indonesia, 2013, Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia 2012 pro kapital, 2013
Pemerintah harus Pro Rakyat, diunduh dari http://www.wwf.or.id/727040/Penaelolaan-Sumber-
Dava-Alam-lndonesia-2012-pro-kapital-2013-Pemerintah-harus-Pro-Rakvat. terkahir diakses
pada 15 April 2013, pk. 20.00.
   11   12   13   14   15   16   17   18