Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
28
masyarakat mengalami hambatan, membutuhkan biaya tinggi
dan membebani para pelaku ekonomi, seperti sulit mendapatkan
kebutuhan masyarakat, biaya produksi yang tinggi (ongkos
produksi mahal) yang mempengaruhi kemampuan daya beli
masyarakat, banyaknya PHK dan kurangnya daya beli
masyarakat, menyebabkan pertumbuhan investasi untuk ekspor
berkurang, PDB turun, akhirnya defisit neraca perdagangan.
Kondisi ini mengakibatkan stabilitas ekonomi terganggu.
2) Kesejahteraan masyarakat terganggu, hal ini disebabkan
anggaran pembangunan yang semestinya dipergunakan untuk
kesejahteraan masyarakat tidak direalisasikan secara optimal,
anggaran pelayanan masyarakat terkurangi, sehingga tujuan
pembangunan tidak tercapai. Hal ini menyebabkan kehidupan
sosial masyarakat tidak optimal, kehidupan masyarakat tidak
memiliki kemampuan yang tangguh dalam menghadapi berbagai
dinamika perkembangan. Kurangnya kesejahteraan
menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang
hidup di bawah garis kemiskinan, yang dapat menjadi trigger
(pemicu) tumbuhnya kegoncangan/kerawanan sosial, sehingga
kurang mantapnya stabilitas nasiona|H
3) Kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah
semakin menurun bahkan tidak menutup kemungkinan
masyarakat akan mengadakan perlawanan terhadap pemerintah
yang syah atau situasi tersebut dimanfaatkan kelompok tertentu
untuk membuat kekacauan, karena kurangnya rasa keadilan dan
kepastian hukum. Hal ini pernah terjadi di Philipina (pada masa
pemerintahan President Marcos), dimana karena banyaknya
perbuatan korupsi yang merugikan kepentingan umum, sehingga
menimbulkan perlawanan masyarakat terhadap pemerintah
Philipina yang berkuasa.