Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
25
(2) Belum optimalnya sinergitas antar instansi dalam
penyelenggaraan konektivitas transportasi antar pulau di KTI. (3)
Belum optimalnya dukungan SDM, Iptek dan penunjang operasional
dalam penyelenggaraan konektivitas transportasi antar pulau di KTI.
(4) Terbatasnya dukungan pendanaan dan investasi dalam
pengembangan jaringan pelayanan dan prasarana transportasi antar
pulau di KTI.
b. Dr. Y. Paonganan, SSi, MSi, et al, 2012, 9 Perspektif Menuju Masa
Depan Maritim Indonesia.
Berdasarkan data, ternyata 80% lebih proses perpindahan barang
dan jasa antar pulau menggunakan jasa perhubungan laut, sehingga
sub sektor perhubungan laut merupakan salah satu penunjang
utama dalam pergerakan ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan kawasan. Beberapa permasalahan yang masih
ditemukan dalam pengelolaan transportasi laut, antara lain: (1) tata
kelola pelabuhan masih amburadul, (2) Indonesia sebagai negara
maritim tidak memiliki International hub port, (3) pelayanan
pelabuhan tidak mendukung sistem logistik nasional, (4) adanya
kesulitan dalam penyelenggaraan otonomi di pelabuhan, (5) masih
tumpang tindihnya peraturan dibidang pelabuhan, (6) pelayaran
nasional masih dikuasai negara asing, (7) kecelakaan kapal masih
tinggi, dan (8) kehandalan kenavigasian masih rendah.
Kedua Tinjauan Pustaka diatas membahas persoalan yang berbeda
dengan Taskap ini. Kertas Karya Perorangan yang ditulis Ir. Adolf
Tambunan, MSc hanya membahas pengembangan konektivitas
transportasi laut dalam mendukung ketahanan pangan di Kawasan Timur
Indonesia. Demikian halnya hasil kajian Dr. Y. Paonganan, SSi, MSi, hanya
membahas permasalahan aspek kepelabuhanan tanpa memberikan upaya-
upaya pemecahannya. Sedangkan Taskap ini membahas secara
komprehensif permasalahan pelayanan transportasi laut dan upaya
pemecahannya dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.