Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

31

pelabuhan lain, maka orang tersebut harus menunggu minimal 14 hari
baru dapat kembali ke tempat semula, karena setiap jaringan trayek
hanya dilayani satu unit kapal. Dilihat dari jumlah pelabuhan yang
disinggahi, pelayanan angkutan laut perintis belum mampu menjangkau
1.620 pulau-pulau yang berpenghuni.

    Pelayanan angkutan laut telah mendukung kegiatan ekonomi
masyarakat terkait dengan distribusi barang yang dihasilkan, baik untuk
perdagangan antar pulau maupun perdagangan luar negeri (ekspor-
impor). Selama tahun 2011, volume muatan angkutan laut dalam negeri
yang didistribusikan melalui transportasi laut diseluruh Indonesia
mencapai 320,3 juta ton dan dibandingkan dengan tahun 2010,
mengalami peningkatan sebesar 0,72%. Selama tahun 2008-2011, telah
terjadi pertumbuhan volume muatan barang antar pulau rata-rata
sebesar 9,82%, sedangkan volume muatan barang untuk perdagangan
luar negeri pada tahun 2011 mencapai 580,9 juta ton, dan dibandingkan
dengan tahun 2010, mengalami peningkatan sebesar 2,41%. Selama
tahun 2008-2011, pertumbuhan volume muatan barang untuk angkutan
laut luar negeri, rata-rata sebesar 2,68% per tahun. Secara lebih rinci,
perkembangan muatan angkutan laut nasional dari tahun 2008-2011
dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.

         G am bar 1. Perkem bangan Muatan Angkutan Laut Nasional
                                Tahun 2008 - 2011 (dalam Ton)

6 0 0 .0 0 0 .0 0 0      ■ M uatan Barang Dalam
500.000. 000                Negeri

400.000. 000             ■ M uatan Barang Luar
300.000. 000                Negeri

200.000. 000
100.000.000

                 Sumber: Ditjen Perhubungan Laut

     Sementara pelayanan angkutan laut perintis, selama tahun 2011
telah mampu melayani pergerakan barang dari daerah tertinggal dan
terpencil sebesar 170.124 ton. Dibandingkan dengan tahun 2002, telah
   1   2   3   4   5   6   7   8