Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
55
Penghargaan akan kebebasan beragama adalah salah satu
bukti nyata implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan nyata.
Jika seorang warga negara Indonesia menjunjung tinggi kebebasan
sesama warga negara untuk memilih agama lain, hal itu
menunjukkan bahwa ia telah menerapkan salah satu nilai Pancasila
dalam kehidupannya. Sebaliknya, jika ia menghalangi kebebasan
orang lain, itu berarti ia menolak Pancasila. Sebagaimana dikatakan
Ifdhal Kasim, Ketua Komnas HAM, ketika ia bicara mengenai
penolakan walikota Bogor untuk mengeluarkan IMB bagi GKI Yasmin,
"... tentu bersinggungan langsung dengan penerapan Pancasila....
Kebebasan beragama tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain,
termasuk pemerintah dan negara.*33
Sikap menjunjung tinggi kebebasan beragama akan tercapai jika
kita benar-benar menghayati Pancasila secara mendalam Hanya
penghayat Pancasila sejati yang benar-benar menghargai
kebebasan beragama secara tulus. Dan hanya jika setiap warga
negara menghargai kebebasan beragama maka kehidupan sosial
yang harmonis akan tercapai. Harmoni kehidupan beragama hanya
akan terwujud kalau ada sikap saling menghargai antar umat
beragama. Hanya dengan menghargai perbedaan keyakinanlah
dapat terwujud suatu kehidupan beragama yang harmonis Hakikat
kehidupan sosial yang harmonis adalah hidup berdampingan tanpa
perselisihan. Oleh karena itu, sikap saling menghargai harus terus
dikembangkan dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat.
Kehidupan beragama yang harmonis menjadi salah satu faktor
pendukung harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara Konsep
dasar harmoni yang dimaksud bukan agamanya, melainkan
umatnya. Oleh karena itu, harmoni kehidupan beragama merupakan
hubungan semua umat yang dilandasi sikap saling mengerti, saling
menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran
agama.
Ifdhal Kasim dalam acara HalaJ BihalaJ QP Ansor dan Penrgatan Han KesakTian Pancasia. Daica/av G«ra«an
Nasional Hidup bersama Pancasila, di Pesantren Aj-Ghorafy Bogor