Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur transportasi masih belum seimbang
dimana pembangunan transportasi darat lebih diperhatikan dibandingkan
pembangunan sarana transportasi laut.
9. Landasan Teori
a. Teori Moda Transportasi Laut
Dalam teori moda transportasi laut, sasaran pembangunan dan
pengembangan transportasi laut diarahkan agar pembangungan pelabuhan
hubungan laut internasional dikawasan timur Indonesia dan kawasan barat
Indonesia dapat beroperasi secara efektif dan efisien dan beroperasinya
jaringan transportasi antar pulau secara efektif sehingga transportasi laut
berperan sebagai Backbone Transportasi Nasional. Dalam upaya operasional
jaringan transportasi antar pulau ataupun internasional diantaranya
menggunakan moda transportasi laut dimana moda ini memiliki karakteristik
mampu mengankut penumpang dan barang dalam jumlah besar, dengan
kecepatan rendah serta dengan jarak jauh dan tingkat polusi rendah, dalam
upaya mewujudkan optimalisasi moda transportasi laut maka sarana dan
prasarana pendukung transportasi laut lainnya perlu ditingkatkan guna
mewujudkan sistem tranportasi nasional yang efektif dan efisien.
Jaring trayek transportasi laut terdiri atas jaring trayek laut
internasional dan jaring trayek dalam negeri, sedangkan jaring trayek laut
dalam negeri terdiri dari:
a) jaringan trayek transportasi laut utama yang menghubungkan
antar pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan
distribusi.
b) Jaring trayek transportasi laut pengumpan yaitu yang
menghubungkan pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat
akumulasi dan distribusi dengan pelabuhan yang bukan sebagai
pusat akumulasi dan distribusi selain itu trayek ini juga
menghubungkan pelabuhan-pelabuhan yang bukan berfungsi
sebagai pusat akumulasi dan distribusi.
Berdasarkan sifat pelayanan jaringan pelayanan transportasi laut terdiri
atas:
a) Jaringan pelayanan transportasi laut tetap dan teratur
29