Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

55

        persatuan dan kesatuan, karya sosial berdasarkan nilai gotong
        royong dan terus menerus meningkatkan kesejahteraan sosial bagi
        seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan kepemimpinan
         melalui ilmu pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan mutlak
        dilakukan yang dibangun di atas fondasi moral dan budi pekerti
         luhur. Bertitik tolak dari uraian pada aspek kepemimpinan tersebut
         bahwa secara mendasar yang dibutuhkan bangsa ini adalah tipe
        kepemimpinan pekeija (work leader), dengan realisasi aksi yang
         memimpin dengan bekerja. Dalam kaitan itu, analisis John H. Zenger
         dan Joseph Folkman menyimpulkan, kompetensi kepemimpinan
         unggul dikelompokkan dalam lima klaster : (1) karakter, (2)
         kemampuan personal, (3) keahlian interpersonal, (4) fokus pada
         hasil, dan (5) memimpin perubahan organisasi29. Lima kompetensi
         tersebut berfungsi sebagai tiang penyangga dan pengungkit
         kepemimpinan ke level lebih tinggi yang unggul.

         Pribadi patriot nasional kepemimpinan nasional idealnya mengacu
pada level yang dimaksud dengan berpegang teguh pada prinsip moral
Pancasila sebagai faham ideologi bangsa Indonesia dalam mengabdi
secara tulus dan iklas untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Prinsip keyakinan merupakan idealisme atau cita-cita untuk membangun
masyarakat dan bangsa Indonesia yang makmur dan berkedilan. Oleh
karena itu pendidikan kepemimpinan bagi bangsa harus dibangun untuk
memiliki etos kerja yang tinggi sebagai tanggung jawab terhadap tugas
sosial kemasyarakatan maupun tugas pemerintah. Membangun pemetaan
sebagai landasan administrasi kharakter nasional sesuai nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia agar tidak kehilangan jati diri. Masyarakat Indonesia
menginginkan profil pemimpin yang tegas, berani karena benar, dan benar
menurut aturan hukum. Bangsa Indonesia membutuhkan kualitas profil
pemimpin yang bertindak tegas sesuai kontrak sosial, jujur, tanpa pamrih,
mengutamakan kepentingan bersama, berani tidak populer demi
keselamatan dan kesejahteraan rakyat.

29Zenger, J. and J. Folkman, 2009, Extraordinary Leader: Turning Good Managers into
  Great Leaders, 2nd Edition, McGraw-Hill
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17