Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI

masyarakat yang terpengaruh oleh perang saudara yang berkepanjangan
adalah reintegrasi mantan pemberontak. Boutros Ghali Butros menunjukkan
bahwa "reintegrasi pemberontak sulit, tetapi sangat penting untuk stabilitas
daiam periode pasca-konflik". Dia juga menyebutkan bahwa "reintegrasi
Efektif pemberontak juga penting untuk keberianjutan perdamaian".
Reintegrasi umumnya dipahami sebagai "Proses memfasilitasi mantan
pemberontak transisi ke kehidupan sipil".

Mengapa penting untuk melaksanakan program yang efektif untuk
merehabilitasi dan memfasilitasi transisi mantan pemberontak ke daiam
kehidupan sipil? Ada empat alasan tertentu. Dengan tidak adanya bantuan
sistematis dari negara untuk kembali ke kehidupan normal: mantan
pemberontak dapat kembali dimobilisasi, mereka bisa menikmati menjual
senjata dan amunisi mereka kepada kelompok lain di negara atau daerah
sebagai sarana untuk melindungi mata pencaharian, mereka bisa terlibat
daiam kegiatan kriminal dengan membentuk atau menjadi bagian dari geng
bawah tanah, dan mereka bisa menjadi beban bagi masyarakat dengan
mengembangkan masalah psikologis atau bahkan berubah menjadi orang
dengan mental terbelakang mental.

Bahkan setelah penghapusan LTTE, masalah rakyat Tamil, yang
hampir semua mantan kader LTTE, tetap harus dipecahkan. Daiam hal ini,
jika kader mantan LTTE tidak dibantu untuk kembali ke kehidupan normal
sesegera mungkin, masalah yang belum terselesaikan dapat memberikan
landasan bagi mereka untuk kembali ke kekerasan. Hal ini bisa terjadi pada
dua tingkatan:

a) Sebuah kelompok militan Tamil baru bisa muncul dan menarik mantan
kader daiam keanggotaan atau meminta bantuan mereka karena keahlian
mereka, dan

b) Mantan pemberontak bisa "memobilisasi diri sendiri", mobilisasi diri
sendiri bisa terjadi karena dua alasan spesifik. Pertama, membawa
senjata dan berjuang untuk suatu tujuan, mewujudkan tujuan tujuan
daiam hidup.

35