Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
diyakini telah melakukan lebih dari 200 bom31 bunuh diri yang ditujukan
pada warga sipil dan militer. Kelompok Macan Tamil menggunakan bom
bunuh diri untuk membunuh mantan Perdana Menteri India, Rajiv Gandhi
pada 1991, dan Presiden Sri Lanka, Ranasingha Presamada, pada 1993.
Sebuah upaya bom bunuh diri juga dilancarkan untuk menghabisi
Presiden Sri Lanka, Chandrika Kumaranatunga32, namun gagal dan
menewaskan dua puluh orang korban. LTTE juga membunuh beberapa
politisi yang menjadi musuh partai Tamil, para wartawan, maupun aktivis
pembela hak asasi manusia.Selain itu, LTTE turut bertanggung jawab atas
sejumlah serangan yang ditujukan bagi warga sipil, termasuk pembakaran
kapal penumpang Indonesia, aksi pengeboman sejumlah trasportasi umum
(bus, kereta komuter, pesawat) sejumlah fasilitas umum (hotel, dan
bangunan kantor) di wilayah distrik keuangan Colombo, serta kuil Buddha di
wilayah Kandy. Jumlah korban terbesar terjadi pada Januari 1996, sebagai
akibat dari seragan bom, tepatnya dalam bentuk truk yang bermuatan bom,
hiingga menghancurkan sebuah Bank Sentral di wilayah Colombo, serta
menewaskan 90 orang dan 1.40033 korban lainnya mengalami luka-luka.
Selain peristiwa di atas, LTTE juga terlibat dalam peristiwa
pembantaian dan pembunuhan balasan yang menewaskan sejumlah etnis
Sinhala dan warga Muslim.LTTE menahan dan menyiksa ribuan orang yang
diduga menjadi informan. LTTE juga merekrut ribuan anak untuk dijadikan
tentara dengan cara paksa, dan beberapa dari anak-anak dipaksa untuk
melakukan bom bunuh diri.
Di bawah naungan tim dari pemerintah Norwegia, LTTE dan
pemerintah Sri Lanka menandatangai perjanjian gencatan senjata pada
Februari 2002. Sebuah tim monitoring, Sri Lankan Monitoring Mission
(SLMM), yang dipimpin oleh Norwegia dan beranggotakan personel militer
dan relawan sipil dari negara-negara di wilayah Eropa dan Atlantik Utara,
didirikan untuk memonitor pelaksanaan perjanjian gencatan senjata tersebut.
31Kementerian Luar Negeri, Juli 2007, LTTE: Sebuah Jejak Kekejaman, Sri Lanka.
.MKementerian Luar Negeri, Juli 2007, LTTE: Sebuah Jejak Kekejaman, Sri Lanka.
“ Kementerian Luar Negeri, Juli 2007, LTTE: Sebuah Jejak Kekejaman, Sri Lanka.
40